Bisnis.com, JAKARTA – Berstatus calon tunggal Panglima TNI usulan Presiden Joko Widodo tidak lantas membuat nama Jenderal Andika Perkasa bebas dari perdebatan. Rencana penunjukan Andika sebagai pucuk pimpinan militer di Indonesia sempat menuai kritik dari sejumlah LSM.
LSM yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil, misalnya menggarisbawahi beberapa poin. Salah satunya adalah terkait sempat munculnya dugaan keterlibatan Andika dalam kasus pembunuhan Dortheys Hiyo Eluay, alias Theys Eluay.
“Pemberitaan yang mengaitkan nama Andika Perkasa dalam kasus pembunuhan tokoh Papua Theys Hiyo Eluay harus ditanggapi secara serius,” ujar peneliti Imparsial, anggota Koalisi Masyarakat Sipil dalam keterangan tertulis Rabu (3/11).
Theys, yang juga eks ketua Presidium Dewan Papua (PDP) merupakan salah satu aktivis pergerakan kemerdekaan Papua. Terlepas dari kontroversi tindakannya yang pernah mengeluarkan dekrit Papua Merdeka dan mengibarkan bendera bintang kejora, kematian Theys pada 10 November 2001 menyisakan misteri.
Theys ditemukan tewas di dalam mobil yang terperosok ke jurang, sehari usai perjalanannya memenuhi undangan upacara peringatan hari pahlawan yang berlangsung di Jayapura Selatan.
Ketika jenazah Theys ditemukan, sopir kendaraan tidak diketahui keberadaannya.
Baca Juga
Penyelidikan terhadap pembunuhan Theys kemudian berujung pemeriksanaan terhadap tiga anggota TNI yang diadili lewat pengadilan Mahkamah Militer.
Letkol Hartomo, yang akhirnya berujung sebagai terdakwa dalam kasus ini, kemudian mendapat hukuman penjara 2,5 tahun.
Sementara itu, mengutip pernyataan KontraS pada 2014 lalu, nama Andika muncul dalam surat yang dikirim ayah salah satu purnawirawan TNI bernama Agus Zihof. Agus merupakan ayah dari salah Kapten Rianaldo, salah satu anggota TNI yang diperiksa mahkamah.
Dalam suratnya kepada KSAD Jendral Ryamizard Ryacudu, Agus berkata bahwa anaknya ditekan oleh anggota TNI yang diduga Andika untuk mengakui pembunuhan Theys.
Kala itu, Andika masih berstatus sebagai Kepala Seksi Kajian Hankam dan Direktorat Kebijakan Strategi Departemen Pertahanan.
Meski mendapat komentar keras dari sejumlah LSM, DPR belakangan telah memastikan bahwa dugaan kasus pembunuhan Theys yang sempat melibatkan Andika tidak akan disinggung dalam uji kelayakan calon Panglima TNI akhir pekan ini.
Alasannya, kasus tersebut telah dipandang rampung dan Andika dinilai terbukti tidak terlibat.
“Karena proses peradilannya itu sudah selesai dan sudah ada yang dihukum, ada empat perwira, tiga prajurit dan hal tersebut tidak ada proses peradilan di peradilan manapun,” kata Anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi dalam pernyataannya di Kompleks Gedung DPR Senayan, Kamis (4/11) lalu.