Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Kembali Tegaskan Taiwan Tidak Berhak Bergabung dengan PBB

Juru bicara Kantor Urusan Taiwan di Beijing Ma Xiaoguang mengatakan Taiwan tidak memiliki hak untuk bergabung dengan PBB.
Joe Biden (kiri) saat masih menjabat Wapres AS bertemu Presiden China Xi Jinping dalam satu kesempatan di Balai Agung Rakyat China di Beijing pada tahun 2011./Antararnrn
Joe Biden (kiri) saat masih menjabat Wapres AS bertemu Presiden China Xi Jinping dalam satu kesempatan di Balai Agung Rakyat China di Beijing pada tahun 2011./Antararnrn

Bisnis.com, JAKARTA - China kembali menegaskan bahwa Taiwan tidak berhak untuk bergabung dengan PBB sehari setelah Amerika Serikat menyuarakan dukungannya terhadap Taiwan.

Beberapa hari sebelumnya pejabat Taiwan berbicara dengan pejabat AS tentang keinginan Taiwan untuk berperan di PBB.

Taiwan pernah memegang kursi China di organisasi itu sampai 25 Oktober 1971 atas nama Republik Rakyat Cina. Akan tetapi karena terjadi perang saudara, pemerintah republik itu untuk melarikan diri ke Pulau Taipei dan hingga kini diklaim oleh China.

Sejak itu, Taipei secara teratur mengupayakan peningkatan partisipasi di PBB dan badan-badan lainnya.

Sebagai tanggapan atas dukungan AS untuk upaya Taipei, juru bicara Kantor Urusan Taiwan di Beijing Ma Xiaoguang mengatakan Taiwan tidak memiliki hak untuk bergabung dengan PBB.

"PBB adalah organisasi pemerintah internasional yang terdiri dari negara-negara berdaulat ... Taiwan adalah bagian dari China," kata Xiaoguang kepada wartawan.

Hal itu terjadi setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, dalam sebuah pernyataan pada Selasa, mengatakan dia menyesalkan Taiwan semakin tersingkir di panggung dunia.

Partisipasi bermakna Taiwan dalam sistem PBB bukanlah masalah politik, tetapi masalah pragmatis, kata Blinken.

“Itulah sebabnya kami mendorong semua negara anggota PBB untuk bergabung dengan kami dalam mendukung partisipasi Taiwan yang kuat dan berarti di seluruh sistem PBB dan di komunitas internasional,” kata Blinken seperti dikutip Aljazeera.com, Kamis (28/10/2021).

AS sejak lama menyerukan memasukkan Taiwan dalam kegiatan PBB. Hal itu terjadi di tengah eskalasi retorika diplomatik dan sikap militer di pulau itu yang dikhawatirkan beberapa pengamat dapat membawa negara adidaya ke ambang konfrontasi.

AS, seperti banyak negara, mengalihkan pengakuan ke Republik Rakyat China di Beijing pada 1979 tetapi mempertahankan kebijakan “ambiguitas strategis” dengan pulau itu di bawah Undang-Undang Hubungan Taiwan 1979.

Undang-undang tersebut mengamanatkan AS melestarikan dan mempromosikan hubungan komersial, budaya, dan lainnya yang luas, dekat dan bersahabat antara rakyat Amerika Serikat dan rakyat Taiwan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper