Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Tsai: Bencana Besar akan Terjadi Jika Taiwan Jatuh ke China

Presiden Tsai Ing-wen meminta negara-negara lain untuk memahami semangat Taiwan melawan ancaman yang lebih luas yang ditimbulkan oleh China.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menghadiri acara makan malam di Kamar Dagang Amerika (AmCham), di Taipei, Taiwan 21 Maret 2018./Reuters
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menghadiri acara makan malam di Kamar Dagang Amerika (AmCham), di Taipei, Taiwan 21 Maret 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan jika negara itu jatuh ke tangan China maka konsekuensinya akan terjadi bencana bagi perdamaian regional.

Taiwan berkomitmen untuk mempertahankan demokrasinya melawan China yang semakin agresif. Pernyataan Tsai Ing-wen itu diungkapkan dalam sebuah esai yang diterbitkan kemarin seperti dikutip TheGuardian.com, Rabu (6/10/2021).

Sebelumnya China menerbangkan pesawat tempur China ke zona pertahanan udaranya dalam jumlah besar. Perdana Menteri Taiwan, Su Tseng-chang, mengatakan kemarin bahwa aktivitas di atas wilayah udara negaranya itu melanggar perdamaian regional dan Taiwan harus waspada.

Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) telah mengirim hampir 150 pesawat ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan dalam empat hari pertama bulan Oktober. Para tokoh dan kalangan media China daratan menyebut langkah itu sebagai demonstrasi kekuatan, tetapi dikutuk oleh sejumlah pemerintahan dunia sebagai tindakan intimidasi dan agresi.

Menulis untuk majalah Foreign Affairs, Tsai menekankan keinginan Taiwan untuk perdamaian tetapi mengatakan “jika demokrasi dan cara hidupnya terancam, Taiwan akan melakukan apa pun untuk mempertahankan diri”.

Namun, dia juga mendesak negara-negara lain untuk memahami semangat Taiwan untuk melawan ancaman yang lebih luas yang ditimbulkan oleh Beijing.

“Mereka harus ingat bahwa jika Taiwan jatuh, konsekuensinya akan menjadi bencana besar bagi perdamaian regional dan sistem aliansi demokrasi,” ujarnya.

Beijing mengklaim Taiwan sebagai provinsi di China, dan telah berjanji untuk mengambilnya dengan cara paksa jika perlu. Dia menganggap pemerintah Tsai sebagai separatis, akan tetapi mengatakan Taiwan sudah menjadi negara berdaulat tanpa perlu mendeklarasikan kemerdekaan.

“Di tengah gangguan hampir setiap hari oleh Tentara Pembebasan Rakyat, posisi kami dalam hubungan lintas selat tetap konstan: Taiwan tidak akan tunduk pada tekanan, tetapi juga tidak akan berubah menjadi petualang sekalipun ketika mengumpulkan dukungan dari komunitas internasional,” katanya.

Beberapa negara secara resmi mengakui Taiwan, sebuah situasi yang menurut Tsai telah memaksa Taiwan untuk berpikir secara asimetris dengan membentuk kemitraan dan kesepakatan tidak resmi. Taiwan juga berkontribusi pada badan-badan internasional sebagai pihak non-negara dengan hubungan yang berkembang di seluruh dunia.

Tsai mengatakan Taiwan adalah negara demokrasi yang semakin penting karena menjadi mitra dagang dan pemasok global segmen penting dari rantai pulau yang membentang dari Jepang utara hingga Kalimantan di Indonesia.

“Jika garis ini dipatahkan dengan paksa, konsekuensinya akan mengganggu perdagangan internasional dan mengacaukan seluruh Pasifik barat,” ujarnya.

Dengan kata lain, kegagalan untuk mempertahankan Taiwan tidak hanya akan menjadi bencana besar bagi Taiwan, tapi akan menjungkirbalikkan arsitektur keamanan yang memungkinkan terciptanya perdamaian dan pembangunan ekonomi yang luar biasa di kawasan selama tujuh dekade terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper