Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Ulang Tahun ke 76, Begini Perkembangan Reformasi di Tubuh TNI

Sudah banyak kemajuan yang dicapai TNI dalam melakukan reformasi internal menjelang ulang tahun ke-76.
Sejumlah alat utama sistem persenjataan (Alutsista) berupa KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan helikopter Anti Kapal Selam (AKS) jenis Eurocopter SA 365/AS365 Dauphin 2 (Dolphin) disela-sela peringatan HUT ke-69 TNI di Dermaga Ujung Koarmatim, Surabaya, Jatim, Selasa (7/10). Pada peringatan HUT TNI terbesar sepanjang sejarah TNI ini, TNI AD mengerahkan192 unit alutsista, TNI AL mengerahkan 195 unit alutsista, dan TNI AU mengerahkan 139 pesawat dengan diikuti 18.580 prajurit. /ANTARA
Sejumlah alat utama sistem persenjataan (Alutsista) berupa KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan helikopter Anti Kapal Selam (AKS) jenis Eurocopter SA 365/AS365 Dauphin 2 (Dolphin) disela-sela peringatan HUT ke-69 TNI di Dermaga Ujung Koarmatim, Surabaya, Jatim, Selasa (7/10). Pada peringatan HUT TNI terbesar sepanjang sejarah TNI ini, TNI AD mengerahkan192 unit alutsista, TNI AL mengerahkan 195 unit alutsista, dan TNI AU mengerahkan 139 pesawat dengan diikuti 18.580 prajurit. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA -- Dua hari  menjelang ulang tahunnya yang ke-76 pada 5 Oktober 2021, peran Tentara Nasional Indonesia (TNI) hasil reformasi kian menunjukkan profesionalismenya sejak lebih dari dua dekade terakhir meski masih ada sedikit catatan.

Salah satu agenda reformasi TNI pada tahun 1998 adalah membatasi ruang keterlibatan militer dalam ranah sipil dan keamanan dalam negeri. 

Sebagai alat pertahanan negara, TNI difokuskan untuk bersiap menghadapi ancaman perang dari luar yang mengancam kedaulatan negara sebagaimana diatur dalam UU Pertahanan dan UU TNI. 

Kalau sebelum era reformasi TNI punya “jatah”  di ranah politik melalui Fraksi ABRI di DPR, sekarang mereka hadir di Senayan bukan lagi sebagai prajurit aktif. Karena itu tidak sedikit dari mereka menanggalkan dulu kedinasan mereka di militer sebelum ikut bertarung memperebutkan suara dukungan melalui partai politik di ajang pemilihan umum. 

Anggota Komisi I DPR Dave Laksono mengatakan sudah banyak kemajuan yang dicapai TNI dalam melakukan reformasi internal menjelang ulang tahun ke-76. Kemajuan itu, katanya, tidak saja terlihat dalam hal doktrin yang dulu menggunakan istilah dwifungsi ABRI, tapi juga dalam bentuk perubahan struktural di tubuh alat negara tersebut. 

Anggota komisi DPR yang membidangi sektor pertahanan itu menilai TNI telah mengambil peran penting dalam memajukan demokratisasi di Indonesia. 

Dukungan demokratisasi di bidang politik juga terlihat ketika sejumlah pensiunan perwira TNI yang berlaga di ajang pemilihan kepala daerah tidak menggunakan institusinya untuk kepentingan politik yang berada di ranah sipil.

“Saya menaruh harapan besar kepada para anggota DPR yang berlatar TNI karena selain mereka  bertarung di pemilu melalui partai politik secara demokratis, pengetahuan kedinasan mereka sebelum pensiun juga sangat dibutuhkan dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya di DPR,” ujar Dave ketika dihubungi Bisnis, dikutip Senin (4/10/2021).

Dave merujuk pada sejumlah anggota DPR yang memegang peran penting di Senayan dalam mewakili partainya. Sebut saja TB Hasannudin yang menjadi Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan. Jenderal purnawirawan itu telah  beberapa periode terpilih dari daerah pemilihannya. 

Demikian juga dengan Wakil Ketua DPR Lodewijk Paulus (Fraksi Golkar) yang baru saja resmi menggantikan Azis Syamsuddin yang kini menjadi tersangka kasus dugaan korupsi yang juga berlatar Jenderal TNI. 

Lodewijk sendiri merupakan mantan Danjen Kopasus yang terjun ke politik dan kini memegang jabatan sebagai Sekjen Partai Golkar selain sebagai Wakil Ketua DPR bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

“Tentu saya  berharap TNI akan semakin profesional dalam ulang tahunnya yang ke-76 ini,” ujar politisi Partai Golkar tersebut melalui sambungan telepon selularnya.

Dave mengaku optimistis kedekatan dan kerja sama antar TNI melalui Panglima TNI dan aparat kepolisian sebagai penegak hukum melalui Kapolri akan semakin meneguhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper