Bisnis.com, JAKARTA – Singapura menghadapi lonjakan Covid-19 dan mencetak 1,939 kasus baru pada Minggu (26/9/2021).
Lonjakan ini telah berlangsung enam hari berturut-turut dengan angka kasus baru yang lebih dari 1.000 setiap harinya.
Melansir dari Channel News Asia, Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung melaporkan sejauh ini sudah terkonfirmasi sebanyak 87,892 kasus dengan total kematian sebanyak 78 orang, dengan 23 kematian selama September 2021).
Sebanyak 1.203 pasien dirawat di rumah sakit dan sebagian besar dalam kondisi baik serta dalam pengawasan hingga Minggu siang (26/9/2021).
Selain itu, terdapat 172 kasus dengan penyakit berat yang membutuhkan suplementasi oksigen, dan sebanyak 30 kasus dalam kondisi kritis di unit perawatan intensif (ICU). Di antara mereka yang sakit terdapat 168 pasien dengan usia di atas 60 tahun.
Selama 28 hari terakhir, 98 persen kasus lokal tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 51,6 persen warga telah menerima vaksinasi penuh.
Baca Juga
Lonjakan kasus terbesar terjadi akibat aktivitas di pusat perbelanjaan Pasir Panjang. Penularan di pusat perbelanjaan tersebut terjadi antara pengunjung dan pegawai.
"Sebanyak 64 kasus yang dilaporkan, 59 diantaranya yaitu para pekerja dan sisanya pengunjung," tulis Channel News Asia seperti dikutip, Senin (27/9/2021).
Pusat perbelanjaan tersebut ditutup sementara untuk pembersihan menyeluruh selama beberapa hari ke depan. Selain itu, penambahan kasus juga terjadi di area asrama seperti Blue Stars dan Woodlands Dormitory.
Mengacu pada data terbaru, program vaksinasi yang berlangsung telah mencapai 82 persen atau sekitar 4,47 juta orang dengan vaksinasi penuh.
Sementara itu, sebagian siswa Singapura tengah bersiap menghadapi ujian nasional seperti PSLE (sekolah dasar) yang mulai pada 30 September 2021 dan diikuti dengan GCE N(A)/N(T), O-Level and A-Level setelahnya.
Menteri Pendidikan Singapura memperbolehkan siswa yang sedang melakukan karantina mengikuti ujian apabila telah dinyatakan negatif untuk Covid-19.