Bisnis.com, JAKARTA - Singapura kembali memberlakukan aturan work from home dan memperketat kebijakan pergerakan warganya, menyusul naik lagi kasus covid-19 di negeri Singa Putih itu.
Siswa sekolah dasar juga kembali belajar dari rumah, sementara suntikan booster diperluas dari senior ke kelompok usia yang lebih muda, kata pemerintah pada hari Jumat.
Langkah tersebut, yang berlaku mulai Senin selama sekitar satu bulan. Ini bertentangan dengan rencana transisi yang menyatakan awalnya mereka akan berdampingan dengan virus.
Dengan pejabat kesehatan memperkirakan kasus harian melonjak menjadi sekitar 6.000 dari sekitar 1.500 saat ini, pemerintah ingin mengekang peningkatan itu dan menghindari lockdown.
“Ini adalah keputusan yang sangat sulit bagi kami karena kami tahu ini akan memengaruhi banyak bisnis dan pergerkan orang,” kata Menteri Perdagangan Gan Kim Yong, salah satu ketua gugus tugas virus dilansir dari Bangkok Post.
Meskipun jumlah total pasien dalam perawatan intensif tetap rendah pada angka 23, lonjakan infeksi ringan mulai menimbulkan kecemasan di Singapura.
Baca Juga
Berikut adalah beberapa detail utama dan langkah-langkah baru dari perubahan tersebut yang akan berlaku 27 September :
1. Pemerintah mengharapkan jumlah orang yang dirawat di rumah sakit turun menjadi sekitar 10% dengan aturan baru.
2. Gugus tugas Singapura mengatakan negara tidak akan kembali ke "peringatan tinggi" atau penguncian.
3. Pemerintah telah menolak saran untuk menempatkan alat pelacak pada orang yang mengamati karantina di rumah.
4. Kasus virus berlipat ganda setiap delapan hari, dengan perkiraan jumlah yang sangat, sangat, besar.
5. Jika infeksi berlanjut pada lintasannya saat ini, Singapura diperkirakan akan mencapai jumlah harian sekitar 3.200 pada minggu depan. 6. Di luar itu, ada berbagai kemungkinan tetapi pemerintah tidak dapat mengesampingkan kasus yang berlipat ganda lebih jauh.
7. Tingkat hunian tempat tidur di rumah sakit masih sangat baik.
8. Singapura sedang mempersiapkan sistem kesehatan untuk menangani 5.000 kasus harian dari 2.500 saat ini.
9. Pejabat kesehatan akan mengundang orang-orang dari 50-59 tahun untuk suntikan booster mulai 4 Oktober, memperluas cakupan di luar warga senior.
10. Anak-anak sekolah dasar akan beralih ke belajar dari rumah mulai 27 September hingga 7 Oktober.
11. Singapura masih melanjutkan rencana untuk mengizinkan pekerja asing di asrama untuk keluar dan berada di masyarakat.
Pemerintah akan melanjutkan rencana perjalanan. Pilot perjalanan yang divaksinasi dengan Jerman dan Brunei telah menunjukkan mungkin untuk bepergian dengan aman, kata para pejabat.