Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum menentukan calon pengganti Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang segera memasuki masa pensiun pada November 2021 mendatang.
Sementara itu, DPR sampai pekan lalu juga belum menerima surat presiden (surpres) yang biasanya dikirimkan oleh presiden sebelum penunjukan panglima berlangsung.
Namun demikian, belakangan ini santer terdengar bahwa salah satu kandidat kuat yang akan memimpin TNI berasal dari matra laut alias Angkatan Laut. Sosok itu tak lain adalah Laksamana TNI Yudo Margono. Saat ini Yudo menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Laut.
Dalam catatan Bisnis, sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Angkatan Laut memang belum pernah sekalipun menjabat kursi Panglima TNI. Terakhir kali matra laut memegang kursi TNI 1 terjadi saat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebih dari sepuluh tahun lalu.
Saat itu SBY menunjuk Laksamana TNI Agus Suhartono untuk menjabat Panglima TNI menggantikan Jenderal Djoko Santoso.
Namun setelah itu kursi Panglima TNI kembali didominasi oleh matra darat dengan pemilihan Jenderal Moeldoko. Selanjutnya Jenderal Gatot Nurmantyo pada periode awal pemerintahan Joko Widodo. Kursi Gatot seharusnya waktu itu dipegang oleh Angkatan Udara.
Baca Juga
Matra udara akhirnya mendapat giliran setelah presiden menggusur Gatot Nurmantyo. Hadi Tjahjanto ditunjuk sebagai orang nomor satu di angkatan perang republik Indonesia. Dia akan pensiun bulan November.
Jika melihat tradisi, ada dua matra yang berpeluang untuk menjabat kursi Panglima TNI. Keduanya adalah Angkatan Darat dan Angkatan Laut. Angkatan Darat ada nama Jenderal Andika Perkasa.
Andika bahkan sempat disebut sebagai kandidat kuat calon Panglima TNI. Politisi di DPR bahkan menyatakan dukungannya terhadap menantu Jenderal (Purn) Hendropriyono itu.
Politikus PDI Perjuangan, Effendi Simbolon, bahkan berani memastikan bahwa Andika akan menjadi Panglima TNI. "Insya Allah, semua akan terjadi dalam waktu dekat," ujar Effendi beberapa waktu lalu.
Menariknya di tengah menguatnya isu Andika Perkasa jadi Panglima TNI. Nama Yudo Margono tiba-tiba mendapat perhatian publik setelah Wakil Presiden Ma'ruf Amin keseleo lidah menyebut Yudo sebagai Panglima.
"Bapak Panglima hadir, eh bapak KASAL hadir di sini," demikian pernyataan Ma'ruf dikutip dari video yang beredar.
Entah sengaja atau memang keseleo lidah. Namun yang jelas Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi langsung mengklarifikasi bahwa penyebutan kata Panglima kepada Yudo Margono adalah doa. "Doa itu."
Terlepas apakah ini pertanda atau hanya kebetulan semata, baik Andika dan Yudo sama-sama memiliki kans untuk dipilih sebagai Panglima TNI.
Kalau secara tradisi, seharusnya memang Laksamana TNI Yudo Margono seharusnya yang ditunjuk sebagai Panglima TNI. Namun secara politik, bisa saja Andika Perkasa jadi Panglima TNI.
Andika adalah menantu Hendropriyono yang memiliki pengaruh cukup kuat. Hendro bahkan pernah bertemu langsung dengan Jokowi Widodo. Kendati dia menyanggah pertemuan itu terkait kursi Panglima TNI.
