Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Semua Warga Punya Smartphone, Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi Perlu Dievaluasi?

PeduliLindungi memang belum bisa memuaskan banyak pihak, tetapi aplikasi tersebut menjawab kebutuhan 3T.
Pengunjung mengakses aplikasi pedulilindungi sebelum memasuki kawasan Mbloc Space, Jakarta, Selasa (31/8/2021). Pemerintah melakukan perpanjangan PPKM level 3 di DKI Jakarta hingga 6 September 2021 dengan memberikan kelonggaran bagi restoran dan pusat perbelanjaan maksimum kapasitas 50 persen dari semula hanya 25 persen dan jam operasional hingga 21.00 WIB. ANTARA FOTO/Fauzan
Pengunjung mengakses aplikasi pedulilindungi sebelum memasuki kawasan Mbloc Space, Jakarta, Selasa (31/8/2021). Pemerintah melakukan perpanjangan PPKM level 3 di DKI Jakarta hingga 6 September 2021 dengan memberikan kelonggaran bagi restoran dan pusat perbelanjaan maksimum kapasitas 50 persen dari semula hanya 25 persen dan jam operasional hingga 21.00 WIB. ANTARA FOTO/Fauzan

Bisnis.com, JAKARTA – Dewan Pakar Bidang Ekonomi Institute of Social Economic Digital (ISED) Karuniana Dianta Sebayang menilai adanya warga yang tidak memiliki ponsel pintar atau smartphone tidak menjadi alasan agar aplikasi PeduliLindungi tidak lagi digunakan untuk syarat mengakses ruang publik.

Menurut laporan Hootsuite dan We Are Social, hampir semua pengguna internet di Indonesia (98,2 persen) telah memiliki perangkat ponsel pintar.

Kendati demikian, Dianta mengamini masih dibutuhkan bimbingan kepada masyarakat terkait bagaimana penggunaan aplikasi PeduliLindungi, karena dalam hal pengecekan pengguna harus melalui pemindaian barcode.

Selain itu, Dianta menilai yang harus menjadi perhatian utama adalah keamanan data, karena apapun aplikasinya, data yang akan dimiliki oleh aplikasi adalah seluruh data rakyat beserta aktivitasnya.

Menurutnya, PeduliLindungi memang belum bisa memuaskan banyak pihak, tetapi aplikasi tersebut menjawab kebutuhan tracking (pelacakan), tracing (penelusuran), dan fungsi testing (pengujian). Kehadiran platform tersebut diharapkan dapat membantu pengendalian Covid-19 di Indonesia.

“Kalau PeduliLindungi pengguna harus scan barcode dan diketahui juga mereka telah ke mana saja ini baik apabila ada potensi pasien positif sehingga bisa dilacak dan meminimalisir penularan yang masif,” ujarnya.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah terus melakukan evaluasi terhadap penggunaan aplikasi PeduliLindungi.

"Memang aplikasi ini tidak bisa langsung 100 persen [beroperasi optimal], tetapi bukan tidak mungkin. Kami juga terus melakukan evaluasi terkait dengan penggunaan aplikasi PeduliLindungi yang pada prinsipnya melindungi masyarakat saat melakukan aktivitas di tempat publik," ujarnya dalam diskusi virtual.

Menurut catatan Bisnis, Menkes Budi Gunadi Sadikin juga menyebutkan, pemerintah tengah memikirkan alternatif agar PeduliLindungi dapat diterapkan tanpa menggunakan ponsel pintar (smartphone).

Untuk diketahui, aplikasi PeduliLindungi yang dikembangkan pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) kini telah digunakan oleh 39,88 juta pengguna.

PeduliLindungi merupakan aplikasi yang berperan dalam pengendalian pandemi Covid-19 dan akan menjadi syarat untuk akses ke tempat atau fasilitas-fasilitas publik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper