Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Dorong Pengembangan Talenta Mahasiswa, Jadikan Menkes BGS Contoh

Jokowi mengatakan banyak orang yang berkarier jauh dari ilmu yang didapatkannya semasa menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, 2 November 2020 / Youtube Setpres
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, 2 November 2020 / Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta penyelenggara pendidikan tinggi untuk memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan talentanya, terlebih di masa pandemi seperti saat ini.

“Jangan mahasiswa itu dipagari oleh terlalu banyak program-program studi di fakultas,” kata Jokowi dalam acara Pertemuan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia, dikutip dari YouTube Setpres, Selasa (14/9/2021).

Kepala Negara dengan tegas meminta agar talenta-talenta mahasiswa, yang mungkin tidak senada dengan program studinya, untuk difasilitasi di perguruan tinggi.

“Karena kita ingat, pilihan prodi jurusan dan fakultas tidak selalu berdasarkan pada talenta,” imbuhnya.

Jokowi mengatakan banyak orang yang berkarier jauh dari ilmu di ijazahnya. Dia pun mencontohkan Budi Gunadi Sadikin yang memiliki latar pendidikan Teknik Fisika Nuklir di Institut Teknologi Bandung (ITB) justru berkiprah cemerlang di sektor perbankan dan kini menjabat sebagai Menteri Kesehatan.

"Yang sering saya berikan untuk contoh itu Pak Budi Gunadi Sadikin. Itu fakultasnya di ITB Fakultas Teknik Fisika Nuklir. Kemudian kerjanya di bank, banking, tapi nyatanya juga bisa melesat sampai menduduki tangga paling puncak direktur utama Bank Mandiri. Melompat lagi jadi menteri kesehatan," ujar Jokowi.

Menurutnya, perkembangan zaman yang begitu cepat juga menuntut sumber daya manusia yang terampil di banyak bidang. Oleh karena itu, Jokowi mengatakan bakat-bakat mahasiswa sangat penting untuk difasilitasi karena nantinya semuanya akan hybrid akibat ketidakpastian global yang sangat cepat.

"Mahasiswa harus paham semuanya, paham matematikan, paham statistik, paham ilmu komputer dan paham bahasa. Bahasa itu bukan bahasa Inggris saja, ke depan bahasa koding. Hati-hati mengenai ini, perubahan ini akan jadi lebih cepat lagi karena pandemi," ucap Jokowi.

Sebagai solusi, Jokowi menyarankan agar mahasiswa yang merasa salah masuk prodi atau jurusan, tidak perlu pindah prodi tetapi diberi kesempatan untuk mengambil mata kuliah sesuai talentanya.

“Artinya apa, perbanyak mata kuliah pilihan di kampus maupun di luar kampus,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper