Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia akan memegang Presidensi G20 tahun 2022 selama satu tahun ke depan. Ini kali pertama Indonesia terpilih sebagai Presiden G20 sejak dibentuknya G20 pada 1999.
“Pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 ke-15 di Riyadh, Arab Saudi pada tanggal 22 November 2020, Indonesia telah ditetapkan sebagai Presidensi G20 Tahun 2022,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam konferensi virtual, Selasa (14/9/2021).
Johnny mengatakan, setiap tahunnya negara anggota bergilir jadi tuan rumah rangkaian kegiatan G20. “Serah terima Presidensi dari Italia kepada Indonesia akan dilaksanakan pada KTT G20 di Roma, Italia pada 30-31 Oktober 2021 ini,” ucapnya.
Berdasarkan keputusan presiden nomor 12 tahun 2021 tentang panitia nasional penyelenggara Presidensi G20 Indonesia, maka telah ditetapkan antara lain:
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sebagai Ketua I bidang Sherpa Track, Menteri Luar Negeri sebagai Ketua II Bidang Sherpa Track, Menteri Keuangan sebagai Ketua I sebagai Finance Track, Gubernur Bank Indonesia sebagai Ketua II Bidang Finance Track, Menteri Koordinator Bidan Politik, Hukum dan Keamanan sebagai Ketua Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara, dan Menkominfo sebagai Ketua Bidang Komunikasidan Media.
Forum G-20 merupakan ”The Only Global Premier Economic Forum” yang menjadi representasi perekonomian dunia, karena negara-negara yang tergabung di dalamnya menguasai 85 persen dari PDB dunia.
Dalam Presidensi Group of 20 (G20) pada 2022 Indonesia mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger”. Melalui momentum ini, Indonesia mengajak pemimpin dunia untuk mengupayakan percepatan pemulihan ekonomi global dan membangun ketahanan yang berkelanjutan pada masa pandemi Covid-19.
Presidensi G20 akan dimulai pada bulan Desember 2021 dan diakhiri dengan puncak pertemuan dengan Konferensi Tingkat Tinggi G20 atau G20 Leaders’ Summit yang akan dilaksanakan di Bali pada quartal empat tahun 2022 mendatang.