Bisnis.com, JAKARTA — Ketum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Roy Mandey meminta kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar memberikan relaksasi dalam syarat pengembangan usaha pasar swalayan atau retail modern.
“Kami berharap adanya relaksasi terhadap berbagai peraturan yang saat ini masih menjadi kendala diantaranya untuk pengembangan ritel modern atau pasar swalayan, saat ada peraturan yang mengatur harus dengan waralaba,” ujarnya, Rabu (8/9/2021).
Menurutnya, pada masa pandemi seperti saat ini, waralaba bukanlah pilihan yang tepat untuk berinvestasi khususnya yang bernilai signifikan misalnya supermarket, hypermarket, dan department store.
“Sangat sulit untuk mencari pewaralabanya. Artinya kalau kita harus memakai waralaba maka kita tidak bisa ekspansi. Kita tidak bisa investasi,” ungkapnya.
Selain meminta relaksasi, APRINDO juga berharap pemerintah menjadikan perdagangan eceran atau ritel modern sebagai sektor prioritas.
Dia menyampaikan, sektor ritel modern masih sebagai pendorong konsumsi rumah tangga di Indonesia sehingga diperlukan kebijakan salah satunya restrukturisasi kredit.
Baca Juga
Terkait respons Jokowi atas permintaan tersebut, Roy mengatakan bahwa pemerintah akan menindaklanjutinya karena pasar swalayan atau ritel modern berkonstribusi pada konsumsi rumah tangga.
“Kami menyambut baik karena inilah harapan kami, kepastian hukum dan kemudahan berusaha serta kami mintakan juga agar senantiasa melibatkan pelaku usaha dalam komunikasi dan koordinasi publik sebelum regulasi diberlakukan maupun stimulus diberikan,” ungkapnya.