Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Via Telepon, Presiden China dan Rusia Sepakati Bantu Afghanistan

Afghanistan dinilai harus bisa mengambil kebijakan dalam dan luar negeri yang moderat dan memutus hubungan dengan semua kelompok teroris.
Arsip - Presiden Rusia Vladimir Putin bersalaman dengan Presiden China Xi Jinping saat bertemu disela KTT BRICS ke-11 di Brasilia, Brasil, Rabu (13/11/2019)/Antara Foto/Sputnik-Ramil Sitdikov
Arsip - Presiden Rusia Vladimir Putin bersalaman dengan Presiden China Xi Jinping saat bertemu disela KTT BRICS ke-11 di Brasilia, Brasil, Rabu (13/11/2019)/Antara Foto/Sputnik-Ramil Sitdikov

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan mencapai kesepakatan via telepon pada Rabu (25/8/2021) untuk memperkuat komunikasi dan koordinasi dalam membantu Afghanistan yang tengah mengalami situasi sulit saat ini.

Dalam percakapan tersebut, Xi mengatakan bahwa China mendorong semua faksi di Afghanistan membangun kerangka kerja politik inklusif dengan melibatkan beberapa pihak yang lebih luas.

Menurut dia, Afghanistan harus bisa mengambil kebijakan dalam dan luar negeri yang moderat dan memutus hubungan dengan semua kelompok teroris agar bisa bergaul dengan dunia internasional, terutama negara tetangga.

Xi menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Afghanistan. China juga ingin berperan konstruktif dalam mendukung penyelesaian konflik politik di Afghanistan.

Sementara itu, Putin berpendapat bahwa situasi di Afghanistan saat ini sebagai bentuk kegagalan kekuatan eksternal yang memaksakan sistem politik di suatu negara sehingga berujung pada kehancuran dan malapetaka pada negara tersebut.

Memperhatikan kepentingan China dan Rusia terkait isu Afghanistan, Putin mengatakan bahwa negaranya memperkuat jalinan komunikasi dan koordinasi dengan China agar bisa berpartisipasi aktif dalam kemitraan multilateral terkait Afghanistan sekaligus memerangi terorisme dan peredaran narkoba.

Rusia juga akan bekerja sama dengan China untuk mencegah dampak dari risiko keamanan di Afghanistan.

Rusia dan China siap menghadapi gangguan kekuatan eksternal demi terpeliharanya stabilitas dan keamanan di kawasan, demikian Putin seperti dikutip media China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper