Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melakukan konsultasi dengan Amerika dan Turki untuk mengupayakan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Afghanistan usai Taliban mengambil alih.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan pemerintah masih terus mematangkan rencana pemulangan WNI, antara lain dengan melakukan komunikasi dan konsultasi dengan negara-negara sahabat di Afghanistan seperti AS dan Turki.
"Indonesia juga berkomunikasi dengan pihak NATO. Kesulitannya adalah kondisi di Kabul yang sangat dinamis," kata Faiz melalui pesan singkat kepada Bisnis, Kamis (19/8/2021).
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa Indonesia berharap penyelesaian politik tetap dapat dilakukan, melalui Afghan-owned, Afghan-led.
"Persiapan evakuasi terus dimatangkan, antara lain melalui komunikasi dengan berbagai pihak terkait di lapangan. Misi KBRI Kabul akan tetap dijalankan dengan tim esensial terbatas, sambil terus dilakukan pemantauan situasi keamanan di Afghanistan," seperti dikutip dari keterangan resmi pada Senin.
Diberitakan sebelumnya, pemimpin Taliban telah merebut Kabul pada Minggu, sebuah upaya yang tertunda selama dua dekade karena dihalangi tentara AS.
Sejumlah warga panik dengan adanya perubahan keadaan yang sangat cepat. Ratusan orang mendatangi bandara untuk meninggalkan Afghanistan. Aljazeera melaporkan Sebanyak 12 orang tewas di dalam dan sekitar bandara di Kabul.