Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkapkan bahwa dua pelaku peretasan situs resmi Sekretariat Kabinet berinisial Zyy dan Lutfifakee pernah meretas 650 situs di dalam dan luar negeri.
Direktur Tindak Pidana Siber pada Bareskrim Polri Brigjen Polisi Slamet Uliandi mengemukakan dua pelaku tersebut juga tergabung dalam komunitas Padang BlackHat. Komunitas itu, menurut Slamet, sudah seringkali melakukan aksi peretasan dalam beberapa bulan terakhir.
"Pelaku yang tergabung dalam komunitas Padang BlackHat ini mengakui sudah melakukan peretasan terhadap 650 website," kata Slamet dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (8/8/2021).
Slamet menjelaskan bahwa kedua pelaku tersebut selalu menargetkan situs perusahaan dan website pemerintah untuk keuntungan pribadinya selama ini.
"Rata-rata menyasar situs perusahaan dan situs pemerintah," ujarnya.
Menurut Slamet, dua pelaku tersebut diamankan tanpa ada perlawanan di kediamannya di Tabing Bandar Gadang kota Padang dan di Pasar Baru Nagari Sungai Rumbai Dharmasraya. Keduanya ditangkap pada 5 Agustus 2021 di wilayah Sumatra Barat.
"Keduanya dijerat Pasal 46 ayat (1) ayat (2) dan ayat (3) Jo Pasal 30 ayat (1) ayat (2) ayat (3), Pasal 48 ayat (1) Jo Pasal 32 ayat (1), Pasal 49 Jo Pasal 33 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, situs Setkab RI diretas pada hari Sabtu 31 Juli 2021 sekitar pukul 09.00 WIB. Peretas dengan nama sandi Zyy ft Lutfifake telah melakukan deface atau merubah tampilan utama situs resmi milik negara tersebut.
Alih-alih menampilkan laman resminya, setkab.go.id justru menampilkan foto seorang demonstran yang tengah memegang Bendera Merah Putih. Foto itu diketahui berasal dari aksi demonstrasi di Gedung DPR pada 2019 silam.
Demonstran yang terfoto adalah seorang siswa Sekolah Menengah Atas yang nampak memegang bendera Merah Putih di tengah lontaran gas air mata. Tak ada opsi untuk memilih laman lain dalam tampilan web Setkab yang diretas.
Di bawah foto, tertulis bahwa ia diretas oleh Zyy Ft Lutfifake. Peretas menuliskan narasi bahwa kekacauan tengah terjadi dan Indonesia sedang tidak baik-baik saja.