Bisnis.com, JAKARTA – Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman menyarankan pemerintah memperpanjang PPKM sampai pertengahan Agustus untuk mengejar target-target pengendalian Covid-19. Syaratnya, pemerintah harus memastikan pelaksanaan 5M dan 3T berjalan dengan baik.
“Kalo melihat tren data setidaknya sampai pertengahan Agustus,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (3/8/2021).
Beberapa target yang perlu dipenuhi antara lain untuk menurunkan positivity rate sapai 5 persen dan menekan angka kematian.
Selain itu, dia mengimbau pemerintah agar tidak hanya fokus di Jawa dan Bali, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan.
“Sejak awal pandemi saya sampaikan bahwa potensi Indonesia memiliki variasi kurva pandemi di pulau-pulau ini besar. Untuk mencegah lonjakan kasus di luar Jawa seperti sekarang di Jawa Bali, maka harus dimitigasi, jangan menunda seperti sebelumnya,” ungkapnya.
Terlebih, ungkap Dicky, bahwa penegakkan testing, tracing, dan treatment (3T), serta kepatuhan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas (5M) di luar Jawa masih lemah.
Baca Juga
“Harus dikejar dan dalam masa PPKM harus lebih kuat, dengan target-target itu. Jangan hanya merasa ini hanya terjadi di Jawa dan Bali. Ini akan terjadi di semua wilayah kalau tidak direspons cepat,” tegasnya.
Pemerintah, mulai 3 Agustus 2021 sampai Senin, 9 Agustus 2021 juga sudah memberlakukan kembali PPKM. Adapun, pemberlakuan PPKM Level 4 kini diperluas ke luar Jawa dan Bali, yakni tersebar di 45 abupaten kota Pulau Sumara, Kalimantan, Sulawesi, TB, NTT, dan Papua.
Langkah ini diambil seperti disampaikan Menkes Budi Gunadi Sadikin bahwa meskipun terjadi penurunan kasus di Pulau Jawa, namun berbarengan dengan kenaikan kasus di luar Pulau Jawa