Bisnis.com, JAKARTA — Thailand akan memperluas area pengetatan mobilitas masyarakat hingga mencakup 40 persen dari total penduduk negara itu.
Bloomberg melaporkan Minggu (1/8/2021), pengetatan yang dilakukan di 13 provinsi termasuk Bangkok dan wilayah sekitarnya bakal dilanjutkan hingga 31 Agustus 2021. Berbagai restriksi yang diterapkan di 13 provinsi itu akan diperluas ke 16 provinsi lainnya sejak 2 Agustus.
Beberapa larangan yang diberlakukan adalah penutupan toko-toko non esensial di mal, makan di restoran, makan bersama lebih dari lima orang, jam malam pukul 21.00-04.00 waktu setempat, serta bepergian antar provinsi.
Satuan tugas Covid-19 Thailand, Center for Covid-19 Situation Administration, akan mengevaluasi situasi setelah 2 pekan. Jika kondisinya membaik, maka berbagai larangan itu akan dilonggarkan di beberapa daerah pada 18 Agustus, demikian disampaikan juru bicara Apisamai Srirangsan.
Adapun provinsi-provinsi yang menjadi sasaran kebijakan semi lockdown ini menyumbang tiga perempat PDB Negeri Gajah Putih.
Seperti halnya negara-negara Asia Tenggara lainnya, kasus positif Covid-19 di Thailand masih menyebar. Per Minggu (1/8), data resmi menyebutkan ada 18,027 kasus infeksi dan 133 pasien meninggal, dengan lebih dari 200.000 kasus aktif dan hampir 5.000 pasien dalam kondisi kritis.
Baca Juga
Hingga saat ini, pemerintah setempat telah mendistribusikan 17,7 juta dosis vaksin. Namun, jumlah itu masih sekitar 25 persen dari total penduduk yang sebanyak 70 juta jiwa.