Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kritik Cuitan Mahfud, Ketua DPP PKS: Menteri Andalan Harusnya Jadi Penyejuk

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan Menko Polhukam Mahfud MD seharusnya memberikan contoh yang menyejukan dan menguatkan kepada masyarakat.
nKetua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera di Jakarta, Jumat (13/3/2020).  JIBI/Bisnis- Samdysara Saragihn
nKetua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera di Jakarta, Jumat (13/3/2020). JIBI/Bisnis- Samdysara Saragihn

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengkritik sikap Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang kerap mengeluarkan cuitan sarat kontroversi.

Misalnya, baru-baru ini Mahfud melontarkan cuitan soal orang kaya yang meninggal saat mengantre untuk penanganan Covid-19. Mahfud juga menceritakan kisa soal professor yang berkorban tabung oksigen kepada seorang dokter muda.

Ada pula cuitan Mahfud yang mengomentari opera sabun berjudul 'Ikatan Cinta'.

Mardani menilai Mahfud adalah salah satu menteri yang berpengalaman dan diandalkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Seharusnya, ucap Mardani, Mahfud memberikan contoh yang menyejukan dan menguatkan kepada masyarakat.

"Sangat disayangkan. Karena beliau diantara Menteri berpengalaman dan diandalkan Pak @jokowi. Mestinya memberi contoh menguatkan & menyejukkan," kata Mardani lewat akun Twitter @MardaniAliSera dikutip Senin (26/7/2021).

Menurutnya, Mahfud sekarang memegang amanah sebagai seorang Menteri. Sehingga sebaiknya fokus pada eksekusi kebijakan.

"Pak Mahfud sekarang pemegang amanah. Tugasnya pelajarannya dilanjutkan dengan eksekusi," ucapnya.

Mardani juga mengatakan sebenarnya jumlah korban akibat Covid-19 yang dapat dicegah, apabila manajemen pandemi Covid-19 dapat dilakukan dengan benar.

"Terlalu banyak korban yang mestinya bisa dicegah jika manajemen pandemi dilakukan dengan benar," kata Mardani.

Sebelumya, Anggota DPR Fraksi Gerindra Fadli Zon juga melancarkan kritik pedas kepada Menko Polhukam Mahfud MD soal twit yang menceritakan kisah mengharukan soal kasus Covid-19.

Dalam cuitannya Mahfud menceritakan kisah seorang kaya di Jawa Timur yang meninggal karena menunggu antrean penanganan Covid-19.

Mahfud juga mencuitkan soal kisah professor yang berkorban menyerahkan tabung oksigen untuk dokter muda. Keduanya, dalam cuitan Mahfud, sama-sama terserang Covid-19, dan sang professor memilih untuk berkorban demi sang dokter muda.

Menanggapi cuitan itu Fadli Zon menyebut seharusnya Mahfud MD menyematkan kata permohonan maaf dalan cuitannya.

Menurutnya, tingkah Mahfud seolah-olah dia bukan merupakan bagian dari kekuasaan, yang mustinya mengambil keputusan terkait pandemi Covid-19.

Cuitan Mahfud, kata Fadli, justru mempertegas bahwa pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa atas kejadian yang diceritakan mantan Ketua MK itu.

"Harusnya katakan “Mhn maaf ini terjadi”. Twit spt ini macam reaksi org di luar pengambil keputusan/pemerintah. Malah mempertegas bhw pemerintah tak bisa berbuat apa2 atas kejadian itu," kata Fadli Zon dalam cuitannya di akun @fadlizon, dikutip Senin (26/7/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper