Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Bulog dan Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Rizal Ramli, menyebut ada ‘kudeta tidak langsung’ menjelang pelengseran Presiden RI Ke-4.
Rizal mengisahkan hal itu dalam diskusi “20 Tahun Pemakzulan Gus Dur: Siapa Sang Dalang?” di kanal Youtube Reffly Harun, Kamis (22/7/2021).
Menurut dia, ‘kudeta tidak langsung’ itu adalah kehadiran sejumlah tank milik Kostrad di sekitar Monas yang moncongnya diarahkan ke Istana.
Moncong tank yang diarahkan ke Istana itulah dinilai Rizal sebagai ‘kudeta tidak langsung’.
Menurut dia, politisi sipil melihat hal itu. Selain Gus Dur mengeluarkan dekret membubarkan DPR-MPR, dapat sinyal moncong tank Kostrad diarahkan ke Istana. Maka, mulailah proses pelengseran Gus Dur.
Baca Juga
Seperti diketahui, Gus Dur mengeluarkan dekret yang pada akhirnya justru membuat dirinya terguling dari kursi Presiden ke-4 RI.
Ada tiga poin besar dalam dekret yang dikeluarkan Gus Dur. Pertama, membekukan DPR-MPR. Kedua, mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat dan mengambil tindakan serta menyusun badan untuk penyelenggaraan pemilihan umum dalam waktu setahun.
Ketiga, menyelamatkan gerakan reformasi total dari hambatan unsur-unsur Orde Baru dengan cara membekukan Partai Golongan Karya (Golkar) sambil menunggu keputusan Mahkamah Agung.
Seperti diketahui pemerintahan Gus Dur dimulai pada 20 Oktober 1999 dan berakhir pada Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001.
Tepat 23 Juli 2001, kepemimpinannya digantikan oleh Megawati Soekarnoputri setelah mandatnya dicabut oleh MPR.