Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rizal Ramli: Seandainya Gus Dur Minta Maaf ke Megawati Bisa Jadi Tidak Lengser

Megawati mengatakan tidak akan membantu Gus Dur di DPR, jika dalam waktu 2 pekan tidak meminta maaf.
20 TAHUN PEMAKZULAN GUS DUR: SIAPA SANG DALANG?!
20 TAHUN PEMAKZULAN GUS DUR: SIAPA SANG DALANG?!

Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom Rizal Ramli berbagi cerita tentang pemakzulan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada tahun 2001.

Dalam acara “20 Tahun Pemakzulan Gus Dur: Siapa Sang Dalang?” di kanal Youtube Reffly Harun, Kamis (22/7/2021), Rizal Ramli yang kala itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin), menuturkan bahwa dirinya dipanggil Wapres Megawati Soekarnoputri ke kantornya di kawasan Medan Merdeka Selatan Jakarta Pusat.

Kala itu, ujarnya, Megawati menangis tersedu-sedu akibat ucapan Gus Dur. Ucapan itu membuat suami Megawati, almarhum Taufik Kiemas dan putrinya Puan Maharani sangat marah.  

Megawati pun tidak terima ucapan Gus Dur itu. Tapi, Rizal tidak mengungkap seperti apa kalimat atau ucapan yang menimbulkan amarah itu.

Dia hanya mengatakan hal tersebut adalah masalah pribadi. Jadi, bukan urusan negara. Oleh karena itu, Megawati mengatakan tidak akan membantu Gus Dur bila DPR mengajukan interpelasi kedua, jika dalam waktu 2 pekan tidak meminta maaf.

Rizal menyebut, bahwa kala itu Megawati membantu Gus Dur ketika DPR mengajukan interpelasi pertama, agar tidak terjadi sesuatu pada pemerintahan.

“Saya pun menelepon sohib Gus Dur, Pak Alwi Shihab supaya ke Istana dan membujuk Gus Dur untuk minta maaf. Namun, Gus Dur tidak mau minta maaf, karena merasa benar,” ucap Rizal.

Selanjutnya, Rizal meminta putri Gus Dur yakni Yenny Wahid untuk membujuk ayahnya sendiri. Tak lama berselang, Rizal sendiri datang ke Istana membujuk, namun Gus Dur tetap tidak mau minta maaf,” papar Rizal.

“Hubungan saya seperti teman, bapak dan anak, saya peluk dia, dan bilang jatuh ini pemerintahan kalau tidak minta maaf. Gus tak usah campur kalau bukan urusan negara, tapi akhirnya berjalan proses pemakzulan,” tukas Rizal yang juga menjabat Kepala Bulog di era Gus Dur.

Setelah itu, ujarnya, berjalan proses pemakzulan Gus Dur termasuk tank Kostrad turun ke Monas dan moncongnya diarahkan ke Istana.

Rizal menilai hal itu merupakan ‘kudeta tidak langsung’.

Seperti diketahui pemerintahan Gus Dur dimulai pada 20 Oktober 1999 dan berakhir pada Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001.

Tepat 23 Juli 2001, kepemimpinannya digantikan oleh Megawati Soekarnoputri setelah mandatnya dicabut oleh MPR.

Selain Rizal, para pembicara yang hadir pada diskusi mengenang 20 tahun pemakzulan Gus Dur adalah eks Mensos Bachtiar Chamsyah, mantan Jubir Gus Dur Adhie Massardi, pengamat politik Eep Saefulloh Fatah, politisi Fuad Bawazier dan MS Kaban.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper