Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bocor! Dokumen Operasi Intelijen Rusia untuk Jadikan Donald Trump Presiden AS

Dalam dokumen itu, mereka sepakat keberadaan Trump di Gedung Putih akan membantu mengamankan tujuan strategis Moskow. Tujuan itu di antaranya “kekacauan sosial” di AS dan melemahnya posisi negosiasi Presiden Amerika Serikat.
Eks Presiden AS Donald Trump./Antara-Reuters
Eks Presiden AS Donald Trump./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin secara pribadi mengizinkan operasi agen rahasia untuk mendukung Donald Trump yang dinilai “tidak stabil secara mental” dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) tahun  2016.

Keputusan itu diambil dalam satu rapat tertutup Dewan Keamanan Nasional Rusia, menurut sebuah dokumen Kremlin yang bocor seperti dikutip TheGuardian.com, Jumat (16/7/2021).

Pertemuan kunci itu berlangsung pada 22 Januari 2016 yang dihadiri oleh Presiden Rusia, kepala intelijen dan semua menteri senior.

Dalam dokumen itu, mereka sepakat keberadaan Trump di Gedung Putih akan membantu mengamankan tujuan strategis Moskow. Tujuan itu di antaranya “kekacauan sosial” di AS dan melemahnya posisi negosiasi Presiden Amerika Serikat.

Tiga agen mata-mata Rusia diperintahkan untuk menemukan cara praktis untuk mendukung Trump dalam sebuah surat pernyataan yang tampaknya dibubuhi tanda tangan Putin.

Saat itu, Trump adalah yang terdepan dalam persaingan pencalonan Partai Republik. Sebuah laporan yang disiapkan oleh para staf ahli Putin kemudian merekomendasikan Moskow menggunakan “semua kekuatan yang mungkin” untuk memastikan kemenangan Trump.

Badan-badan intelijen Barat diketahui telah mengetahui dokumen tersebut selama beberapa bulan, dan telah memeriksanya dengan cermat.

Kertas-kertas tersebut, sebagaimana dilihat oleh TheGuardian, terlihat mewakili kebocoran serius dan sangat tidak biasa dari dalam Kremlin.

The Guardian telah menunjukkan dokumen itu kepada para ahli independen yang mengatakan bahwa dokumen-dokumen itu tampak asli. Rincian dari kejadian terlihat akurat dan konsisten dengan pemikiran keamanan Kremlin.

Akan tetapi, Kremlin mengabaikan laporan itu. Juru bicara Putin, Dmitri Peskov, mengatakan gagasan bahwa para pemimpin Rusia telah bertemu dan setuju untuk mendukung Trump pada pertemuan di awal 2016 adalah “fiksi bubur kertas yang hebat” ketika dihubungi oleh TheGuardian pada Kamis pagi.

Laporan dengan nomor “No 32-04 vd” itu diklasifikasikan sebagai rahasia. Disebutkan, bahwa Trump adalah "kandidat paling menjanjikan" dari sudut pandang Kremlin.

Ada penilaian psikologis singkat tentang Trump yang digambarkan sebagai "individu yang impulsif, tidak stabil secara mental, dan tidak seimbang yang menderita kompleks inferioritas".

Ada juga konfirmasi yang jelas bahwa Kremlin memiliki kompromat, atau materi yang berpotensi membahayakan, tentang presiden masa depan, menurut dokumen tersebut berdasarkan sebuah “kunjungan tidak resmi Trump sebelumnya ke wilayah Federasi Rusia”.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper