Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR Minta BUMN Farmasi Maksimalkan Produksi Vitamain dan Obat-obatan

BUMN Farmasi dan perusahaan farmasi swasta diminta memproduksi obat-obatan dan vitamin secara maksimal akibat lonjakan kasus Covid-19.
Ilustrasi vitamin dan suplemen yang bisa dikonsumsi pasien Covid-19/Freepik
Ilustrasi vitamin dan suplemen yang bisa dikonsumsi pasien Covid-19/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Ketua Komisi VI DPR, Aria Bima meminta agar BUMN Farmasi dan perusahaan farmasi swasta memproduksi obat-obatan dan vitamin secara maksimal akibat lonjakan kasus Covid-19.

“Ada beberapa hal yang sangat perlu kami laporkan kepada Menteri BUMN, di antaranya keinginan kita agar Menteri BUMN mendorong serta memaksimalkan BUMN farmasi (pelat merah) ini dengan BUMN perusahaan farmasi swasta lainnya, untuk memproduksi obat-obatan dan vitamin secara maksimal dalam mengatasi setiap lonjakan penderita Covid-19,” ujar Aria Bima di Gedung Parlemen, Kamis (8/7). 

Selain itu, pimpinan  komisi DPR yang menangani masalah BUMN itu menyatakan pihaknya ingin mengetahui batas aman minimal pasokan guna menjamin ketersediaan obat-obatan dan vitamin sehingga tidak terjadi kelangkaan. 

Pasalnya, sebagian besar mereka yang terpapar Covid-19 itu melakukan isolasi mandiri (isoman) dan mereka juga memerlukan banyak obat-obatan,” ujarnya.

Aria juga menyampaikan, Komisi VI sempat dikagetkan dengan adanya lonjakan-lonjakan kasus. “Dalam tujuh hari ini ada penambahan kematian lebih dari 2300 orang. Dan kemarin ada 1030 orang yang meninggal dunia. Untuk Jakarta saja diprediksi akan ada penambahan harian aktif atau kasus yang melonjak sekitar 218. 308 penambahan kasus baru,” ungkapnya.

Pada bagian lain dia berharap ada langkah terobosan dari Kementerian BUMN dalam mengatasi persoalan tersebut. 

“Komisi VI akan selalu mengawal, mulai dari persoalan virusnya hingga persoalan penularan dan dampaknya. Kita sangat berharap kinerja Kementerian BUMN dengan berbagai skenario-skenario di masa pendemi ini akan semakin baik karena tidak ada yang tahu kapan pandemi akan berakhir,” katanya.

Aria mengatakan, Komisi VI percaya negara akan tetap hadir dengan representatif dari kinerja BUMN yang ada. Dalam Raker tersebut Aria Bima menyatakan, Kerangka Ekonomi Makro maupun Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) tahun 2020 masih dibayangi ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, katanya.

Oleh karenanya masih dimungkinkan adanya kebijakan refocusing anggaran maupun roadmap dan program prioritas Kementerian BUMN dalam menafigasikan berbagai BUMN dalam penanganan pandemi ini, katanya.

“Pemulihan ekonomi semakin menguat sejalan dengan pengendalian pandemi dan pelaksanaan program vaksinasi yang semakin massif, baik vaksinasi secara global maupun domestic,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper