Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengunjungi dua produsen oksigen besar untuk memastikan pasokan oksigen selama terjadi lonjakan kasus Covid-19 tetap aman.
Menko PMK Muhadjir Effendy meninjau PT Aneka Gas Industri di Cibitung dan PT Air Products Indonesia.
Saat ini, PT Aneka Gas Industri mampu memproduksi oksigen hingga 977,4 ton perhari, yang mana sekitar 95 persen produksinya dialokasikan untuk RS yang menangani pasien Covid-19.
Sementara PT Air Products Indonesia, dilaporkan mampu memproduksi 310 ton per hari dari pabrik di Cikarang dan Gresik.
Upaya ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mengalihkan 90 persen oksigen dari industri ke medis.
“Kedua produsen oksigen tersebut berkomitmen penuh untuk memenuhi kebutuhan oksigen medis di RS yang terus meningkat,” ujar Muhadjir mengutip keterangan resmi Kementerian kesehatan, Selasa (6/7/2021).
Sebelumnya, pada Senin (5/7/2021), Menkes Budi Gunadi Sadikin menjabarkan di Indonesia kapasitas produksi oksigen pertahunnya mencapai 866.000 ton per tahun dengan utilisasi produksi pertahunnya 638.900 ribu, yang mana 75 persen digunakan untuk industri dan hanya 25 persen yang dipakai medis.
Melalui konversi jadi 90 persen dialokasikan untuk medis, jumlah oksigen yang bisa didapatkan untuk memenuhi kebutuhan nasional mencapai 575.000 ton.
Untuk saat ini, kapasitas oksigen yang ada akan dimaksimalkan di 7 Provinsi di Jawa-Bali karena meningkatnya kasus Covid-19, sementara pasokan oksigen di RS semakin berkurang ditengah kebutuhan yang semakin tinggi.
Berdasarkan data Kemenkes, total kebutuhan oksigen untuk perawatan intensif dan isolasi pasien Covid-19 mencapai 1.928 ton per hari, sementara kapasitas yang tersedia ada 2.262 ton per hari. Dengan demikian, ditargetkan untuk wilayah Jawa-Bali bisa mensuplai oksigen sebanyak 2.262 ton per hari.