Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Studi: Upaya Preventif Kolektif Solusi Mengatasi Pandemi

Merujuk pada hasil studi Matraj dan Leung (2020), semakin dini intervensi pencegahan, maka semakin berdampak melandainya kurva kasus dan menguatnya kapasitas sistem kesehatan.
Ilustrasi - Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif Covid-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu (13/5/2020). /Antara
Ilustrasi - Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif Covid-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu (13/5/2020). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Upaya preventif secara kolektif dinilai perlu dalam upaya melandaikan kenaikan kasus Covid-19. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut dalam upaya tersebut, setiap orang punya peranan penting memutus mata rantai penularan.

Jika melihat penambahan kasus pada Maret 2020 lalu, hal itu disebabkan belum terbentuknya kekompakan masyarakat dalam menjalankan upaya pencegahan. Saat itu Covid-19 merupakan penyakit baru dan pengetahuan terkaitnya masih sangat minim.

"Hal ini akhirnya berimbas pada kenaikan kasus positif dan menipisnya kapasitas pelayanan kesehatan," Wiku memberikan keterangan pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Kamis (17/6/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Merujuk pada hasil studi Matraj dan Leung (2020), semakin dini intervensi pencegahan, maka semakin berdampak melandainya kurva kasus dan menguatnya kapasitas sistem kesehatan. Oleh karena itu upaya pencegahan penyakit menular seperti Covid19 bersifat multipilikatif.

"Makanya, dari setiap 1 kasus dicegah, berperan besar menekan meluasnya penularan," imbuhnya.

Adapun upaya preventif ialah melakukan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) secara disiplin, memasifkan 3T (testing, tracing dan treatment), menjauhi kerumunan, menunda perjalanan tidak mendesak, memasifkan vaksinasi khususnya pada populasi berisiko dan memperbaiki manajemen pelayanan kesehatan serta sistem kerja tenaga kesehatannya.

Namun perlu dimengerti bahwa upaya pencegahan yang baik harus terus dilakukan secara konsisten. Pasalnya selama masa pandemi belum berakhir, peluang penularan masih ada, seperti yang terjadi pasca-libur panjang yang menimbulkan kenaikan kasus

Patut disadari, Wiku melanjutkan, hidup di masa pandemi tidak mudah. Menghadapi pandemi Covid-19, bukan hanya soal tertular atatu tidak tertula, tetapi menyentuh banyak kepentingan lainnya. "Tidak ada jalan lain untuk keluar dari pandemi melainkan mampu beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru ini secara berkelanjutan," pungkas Wiku.

#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper