Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Covid-19 Meroket, Warga Diminta Aktivitas di Rumah saat Libur Panjang Sekolah

Pemerintah mengimbau para orang tua dan anak untuk tetap di rumah selama masa liburan panjang kenaikan kelas atau kelulusan sekolah.
Juru Bicara Pemerintah Dokter Reisa Broto Asmoro di Kantor Presiden, Senin (21/9/2020) - Youtube Setpres
Juru Bicara Pemerintah Dokter Reisa Broto Asmoro di Kantor Presiden, Senin (21/9/2020) - Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, dokter Reisa Broto Asmoro mengimbau para orang tua dan anak untuk tetap di rumah selama masa liburan panjang kenaikan kelas atau kelulusan sekolah.

“Hindarilah dulu berlibur tanpa perencanaan yang matang. Perhatikan bahwa beberapa kota dan kabupaten masuk zona merah sekarang yang artinya tingkat penularan yang sangat tinggi,” kata Reisa dalam konferensi pers yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (16/6/2021).

Reisa mengatakan banyak kabupaten/kota di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur kini mengalami lonjakan kasus yang cukup signifikan akibat mutasi virus Delta yang berasal dari India.

Agar terhindar dari paparan varian Delta, Reisa kembali mengingatkan cara mencegah diri terpapar virus yaitu dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Pertama yakinlah bahwa masker melindungi Anda dan melindungi orang lain,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan masker yang digunakan harus yang mampu menangkal droplet masuk ke tubuh melalui rongga mulut dan hidung. Reisa menyampaikan bahwa pemerintah sangat merekomendasikan masker medis untuk digunakan oleh masyarakat.

Sementara itu, jika harus menggunakan masker kain, harus dipastikan memiliki tiga lapisan yaitu kain hidrofilik seperti katun dan polyester dan yang terluar harus hidrofobik.

Reisa menyebutkan bahwa memakai masker dengan baik dan benar yang dikombinasikan dengan penjagaan jarak serta rajin mencuci tangan sangat meminimalisir risiko terpapar Covid-19.

Selain itu, menjauhi kerumunan juga harus dilakukan karena berpotensi sulit menerapkan protokol kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper