Bisnis.com, JAKARTA – Istri bos narkoba Meksiko Joaquin "El Chapo" Guzman mengaku bersalah atas perdagangan narkoba dan tuduhan pencucian uang terkait dengan kerajaan narkotika suaminya.
Emma Coronel Aispuro, 31, mengajukan pembelaannya di pengadilan federal di Washington hampir dua tahun setelah Guzman dijatuhi hukuman penjara seumur hidup ditambah 30 tahun.
Dia dihukum seberat itu karena terlibat dalam perusahaan kriminal yang berkelanjutan serta perdagangan narkoba, serta tuduhan kepemilikan senjata api sebagai pemimpin Kartel Sinaloa.
Mengutip BBC.com, Jumat (11/6/2021), atas tuduhan tersebut, dia bisa menghadapi hukuman penjara seumur hidup dan didenda hingga US$10 juta (Rp142,8 miliar).
Guzmán (63) saat ini menjalani hukuman seumur hidup di Colorado, karena perdagangan narkoba dan pencucian uang.
Pihak berwenang mengatakan Kartel Sinaloa adalah pemasok narkoba terbesar ke AS.
Baca Juga
Dia mengaku bersalah atas tiga tuduhan untuk mendistribusikan obat-obatan terlarang, bersekongkol untuk mencuci uang dan terlibat dalam transaksi keuangan dengan kartel narkoba Sinaloa.
Coronel Aispuro, yang membuat kesepakatan pembelaan, juga mengaku berperan dalam membantu suaminya kabur dari penjara pada tahun 2015.
"Dia sangat senang untuk melupakan ini," kata pengacara Coronel Aispuro, Jeffrey Lichtman, di luar gedung pengadilan.
Dia menambahkan, bahwa Aispuro tidak menyangka akan ditangkap setelah suaminya menerima hukuman penjara seumur hidup.
Persidangan Guzmán pada tahun 2019 mengungkaphal mengejutkan tentang hidupnya, mulai dari membius dan memperkosa gadis-gadis berusia 13 tahun hingga melakukan pembunuhan berdarah dingin terhadap mantan anggota kartel dan saingannya.
Coronel Aispuro, seorang mantan ratu kecantikan, ditangkap di Bandara Internasional Dulles di Washington DC pada Februari dan didakwa berkonspirasi untuk mendistribusikan 5 kg atau lebih kokain, 1 kg atau lebih heroin, 500 gram atau lebih metamfetamin, dan 1.000 kg atau lebih ganja, serta membantu dan bersekongkol dengan suaminya.
Jaksa menuduhnya membantu Guzmán untuk mengedarkan narkoba antara 2012 dan 2014 dan berperan sebagai penyampai pesan saat mengunjunginya di penjara Meksiko setelah penangkapannya pada Februari 2014.
Tabloid New York secara teratur melaporkan pilihan fesyennya dan suatu hari dia dan Guzman mengenakan jaket beludru yang serasi di pengadilan.
Setelah Guzman dihukum, dia menandatangani hak atas namanya, sehingga Coronel dapat memulai lini usaha pakaian bermerek El Chapo yang menampilkan tanda tangannya, menurut pengacara Coronel.
"Ini adalah proyek yang didedikasikan untuk putri kami," katanya kepada CNN dalam sebuah pernyataan pada Maret 2019.