Bisnis.com, JAKARTA - Satu kelompok muslim di Jepang berencana mengajukan petisi kepada pemerintah untuk meminta lokasi pemakaman bagi penganut Islam.
Melansir Perusahaan Penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK) pada Selasa (8/6/2021), kelompok tersebut berbasis di Kota Beppu, Provinsi Oita, Jepang barat daya. Mereka bertujuan memperbaiki kondisi kekurangan tempat pemakaman untuk Muslim.
Tiga tahun lalu, kelompok itu membeli sebidang lahan di Kota Hiji, yang bertetangga dengan Kota Beppu, dan berupaya mendapatkan izin untuk mendirikan pemakaman. Namun, rencana itu terhambat, sebagian karena penentangan dari warga.
Kelompok tersebut berencana mendatangi Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kesejahteraan di Tokyo pada 17 Juni, atas nama populasi muslim di kawasan Kyushu dan Okinawa.
Petisi itu akan meminta pemerintah untuk mendirikan setidaknya satu lokasi pemakaman umum di tiap provinsi atau mengalokasikan sebagian dari pekuburan umum yang ada untuk pemakaman Muslim.
Tuntutan tersebut bukanlah hal yang mengherankan mengingat dari tahun ke tahun jumlah penganut Islam di Jepang terus mengalami kenaikan. Pada 2020, diketahui jumlah muslim di Jepang sudah mencapai 230.000 jiwa dan diperkirakan akan terus bertambah.
Minimnya lahan pemakaman bagi umat muslim berarti beban berat bagi penduduk Muslim di Jepang. Karena jika hendak melakukan penguburan anggota keluarganya yang meninggal dunia mereka harus menempuh perjalanan jauh dari rumah mereka dengan biaya yang mahal.
Umat muslim di Negeri Sakura tidak bisa leluasa memakamkan anggota keluarganya yang meninggal dunia lantaran masih ada penduduk yang berpendapat bahwa mengubur tubuh menimbulkan ancaman bagi kesehatan masyarakat lokal karena kontaminasi tanah serta sumber air lokal yang digunakan untuk irigasi tanaman dan minum.
Seperti diketahui, selama ini mayoritas penduduk Jepang yang menganut agama Shinto dan Buddha lebih banyak melakukan kremasi pada anggota keluarganya yang meninggal dunia.