Bisnis.com, JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan adanya kenaikan kasus Covid-19 mingguan sebesar 15,1 persen setelah dua pekan libur Idulfitri.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan kenaikan kasus pada pekan ini lebih rendah dari pekan sebelumnya yang naik cukup tinggi hingga 36,8 persen.
“Artinya kenaikan kasus positif pada periode ini sudah dapat diklaim sebagai dampak dari libur Idulfitri,” kata Wiku dalam Keterangan Pers pada Jumat (6/4/2021).
Kenaikan kasus positif pekan ini, imbuhnya, disumbang oleh lima provinsi dengan kasus tertinggi yakni Jateng (1.181), Riau (1.550), Kepulauan Riau (771), Aceh (692), DKI Jakarta (523)
"Adanya kenaikan positif di provinsi Jateng dapat terjadi karena Jateng menjadi destinasi mudik yang paling sering dikunjungi oleh masyarakat Indonesia pada saat periode Idulfitri,” ungkap Wiku.
Hal tersebut juga tercermin dari mobilitas ke tempat wisata di Jawa Tengah sepanjang 13-19 Mei lalu yang cukup tinggi yakni mencapai 51 persen. Begitu pula DKI Jakarta yang menjadi destinasi arus balik.
Adapun kenaikan di Riau, Kepri, dan Aceh diakibatkan oleh tingginya mobilitas penduduk setempat ke tempat wisata pada periode libur Idulfitri.
“Mobilitas penduduk di Riau mencapai 70 persen, di Aceh mencapai 45 persen yang menuju ke tempat wisata,” paparnya.
Hal ini berarti, kata Wiku, kegiatan berkerumun dapat meningkatkan penularan Covid-19 bukanlah suatu hal yang mengada-ada dan tidak dapat dibuktikan.
Wiku berharap hal ini menjadi pelajaran bagi seluruh masyarakat agar lebih meningkatkan kepatuhan dalam menjaga protokol kesehatan pada periode libur panjang ke depan.
Adapun, tingkat kematian menurun 15,1 persen setelah pekan lalu naik. Menurutnya, hal ini menunjukkan perkembangan yang sangat baik di tengah kenaikan kasus positif.
Meskipun demikian, dia mengatakan tetap ada kenaikan di beberapa daerah seperti Riau, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Kepulauan Bangka Belitung, dan Bengkulu.
Satgas mencatat penambahan kasus positif per Kamis (3/6) mencapai 5.353 kasus, di mana yang aktif sebanyak 94.438 (5,14 persen). Total kesembuhan mencapai 1.691.593 (92,1 persen) dan meninggal 51.095 (2,78 persen).