Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korupsi Kontrak Batu Bara, Taipan Samin Tan Segera Diadili

Samin Tan adalah tersangka kasus dugaan korupsi pengurusan terminasi kontrak Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Pemilik PT Borneo Lumbung Energi & Metal, Samin Tan (tengah) bergegas seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Kamis (28/3/2019)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso
Pemilik PT Borneo Lumbung Energi & Metal, Samin Tan (tengah) bergegas seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Kamis (28/3/2019)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA -- Kasus bos PT Borneo Lumbung Energi dan Metal, Samin Tan, segera masuk ke persidangan. Pasalnya pada hari ini, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melimpahkan barang bukti dan tersangka ke penuntutan.

Samin Tan adalah tersangka kasus dugaan korupsi pengurusan terminasi kontrak Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Hari ini tim penyidik melaksanakan tahap kedua kepada tim jaksa penuntut umum (JPU) karena sebelumnya melakukan penelitian kelengkapan berkas perkara sehingga dinyatakan lengkap," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dilansir dari Antara, Kamis (3/6/2021). 

Ali mengatakan bahwa penahanan Samin Tan selanjutnya menjadi tanggung jawab tim JPU selama 20 hari terhitung 3 Juni—22 Juni 2021 di Rutan Gedung Merah Putih KPK.

Dalam waktu 14 hari kerja, kata dia, tim JPU segera menyusun dakwaan dan melimpahkan berkas perkara Samin Tan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). "Persidangan akan digelar di PN Tipikor Jakarta Pusat," ucap Ali.

Sebelumnya, KPK telah menahan Samin Tan pada tanggal 6 April 2021 setelah ditangkap di Jakarta pada tanggal 5 April 2021.

Samin Tan sebelumnya telah dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak April 2020. Sebelum masuk DPO, Samin Tan ditetapkan sebagai tersangka pada tanggal 15 Februari 2019.

Dia diduga memberi suap kepada mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Eni Maulani Saragih sebesar Rp5 miliar terkait dengan pengurusan terminasi kontrak tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Edi Suwiknyo
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper