Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mencatat setidaknya terjadi empat kali kontak senjata antara aparat TNI - Polri dengan kelompok kriminal bersenjata di Papua dalam sepekan terakhir. Tiga orang teroris dinyatakan tewas, sedangkan 2 prajurit TNI gugur.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan bahwa setidaknya terjadi empat kali kontak senjata sejak sepekan terakhir.
Kontak senjata terjadi di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak Jaya pada 13 Mei mengakibatkan satu anggota teroris tewas. Tiga hari berselang atau pada 16 Mei, kontak senjata di Ilaga menyebabkan dua anggota teroris tewas dan satu melarikan diri.
Dua hari berselang, dua prajurit TNI gugur saat sedang melaksanakan pengamanan di Distrik Dekai, Yahukimo. Kedua diserang oleh para teroris di wilayah tersebut.
Pada hari yang sama atau pada 18 Mei, empat prajurit mengalami luka-luka usai diserang oleh teroris di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang.
“Peristiwa penyerangan terhadap 2 prajurit yang terjadi kemarin menunjukkan bahwa kelompok teroris masih terus melakukan aksi kekerasan sebagaimana sebelumnya dilakukan,” katanya saat konferensi pers, Rabu (19/5/2021).
Baca Juga
Kontak senjata juga sempat terjadi pada 27 April 2021. Kejadian ini mengakibatkan satu prajurit Brimob gugur serta dua luka-luka. Di lain pihak, lima teroris dinyatakan tewas.
“Jadi sudah ada peningkatan keberhasilan karena sekarang kita tegas khusus kepada kelompok itu, bukan terhadap rakyat Papua. Karena papua itu etnis budaya dan tempat. Tapi kalau teroris bisa di mana saja,” ujarnya.
Mahfud menyebutkan bahwa aksi kekerasan masih dilakukan oleh kelompok kriminal di daerah itu. Mereka sebut Mahfud masih melakukan teror terhadap warga sipil termasuk merusak fasilitas publik. Pemerintah lanjutnya terus berupaya menumpas hasil kelompok itu termasuk teroris Mujahidin Indonesia Timur.