Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korsel, AS, dan Jepang Gelar Pertemuan Kepala BIN Pekan Ini. Bahas Apa?

Kepala Badan Intelijen Nasional Korsel dan Direktur Badan Intelijen Nasional AS akan mengunjungi Tokyo untuk berdiskusi bersama Direktur Intelijen Kabinet Jepang.
Pejalan kaki menikmati sakura yang bermekaran di tepi Sungai Sumida, Tokyo, Jepang/ Bloomberg-Loulou D'Aki
Pejalan kaki menikmati sakura yang bermekaran di tepi Sungai Sumida, Tokyo, Jepang/ Bloomberg-Loulou D'Aki

Bisnis.com, JAKARTA - Korea Selatan, Amerika Serikat (AS), dan Jepang dilaporkan akan mengadakan pertemuan kepala badan intelijen nasional di Tokyo, Jepang, pada pekan ini.

Pada Senin (10/5/2021) KBS World melaporkan bahwa Kepala Badan Intelijen Nasional Korea Selatan Park Jie-won dan Direktur Badan Intelijen Nasional AS Avril Haines akan mengunjungi Tokyo untuk berdiskusi bersama Direktur Intelijen Kabinet Jepang Hiroaki Takizawa.

Dalam proses pembuatan kebijakan AS terhadap Korea Utara, kepala badan keamanan nasional Korea Selatan, AS, dan Jepang sebelumnya telah mengadakan pembicaraan pada bulan lalu, dan pertemuan menteri luar negeri ketiga negara juga telah berlangsung di Inggris pada pekan lalu.

Haines dilaporkan sedang mempertimbangkan kunjungannya ke Korea Selatan tepat setelah lawatannya ke Jepang tersebut.

Selama kunjungannya ke Seoul, Haines kemungkinan akan bertemu dengan Ketua Badan Keamanan Nasional Korea Selatan Suh Hoon untuk mengatur kebijakan terhadap Korea Utara secara intensif, sebelum konferensi tingkat tinggi antara Korea Selatan dan AS yang akan digelar pada tanggal 21 Mei mendatang.

Terkait dengan Korea Utara, sebelumnya Haines saat menghadiri sidang Komite Angkatan Bersenjata Senat AS mengatakan Korea Utara kemungkinan melakukan kegiatan yang agresif dan tidak stabil untuk mengubah kondisi lingkungan keamanan.

Haines meneruskan bahwa Korea Utara ingin memperburuk hubungan AS dan negara-negara aliansinya dengan melakukan uji coba nuklir dan rudal jarak jauh. Sementara itu, Badan Intelijen Pertahanan AS memprediksi Korea Utara dapat menggunakan nuklir dan rudal sebagai cara untuk memperkuat posisi diplomatiknya.

Dia juga menambahkan bahwa waktu dan cara provokasi Korea Utara dapat berubah-ubah berdasarkan perhitungan langkah diplomatik Kim Jong-un.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan
Sumber : KBS World
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper