Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi menjaring Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat dalam operasi tangkap tangan, Minggu (9/5/2021). Novi ditangkap terkait rasuah jual beli jabatan di Nganjuk.
Setelah kabar operasi tangkap tangan itu beredar, nama Novi pun ramai diperbincangkan di media sosial. Dia disebut-sebut sebagai anggota Barisan Ansor Serbaguna alias Banser.
Berbagai akun twitter mengunggah foto Novi mengenakan seragam loreng-loreng khas Banser.
"Saya Indonesia..
Saya Pancasila..
Saya Banser..
Saya Ditangkap KPK..," ungkap akun twitter @MeghanReborn, lengkap dengan unggahan foto Novi mengenakan seragam Banser.
Terdapat juga akun @maspiyuaja yang menyebut secara gamblang bahwa Bupati Nganjuk yang kena OTT KPK adalah Anggofa Banser.
"[BREAKING] Bupati Nganjuk Anggota Banser Kena OTT KPK https://t.co/JhZsC2YKDw https://t.co/Z0cqIRsBup," cuit akun @maspiyuaja.
Berdasarkan penelusuran di media sosial, akun Facebook Ansor Nogosari menyebut bahwa Novi merupakan Bupati Nganjuk yang juga anggota Banser.
Di sisi lain, Wasatkorwas Banser Hasan Basri membantah bahwa Novi merupakan anggota maupun kader Banser.
"Bukan anggota dan kader," ucap Hasan saat dihubungi Bisnis, Senin (10/5/2021).
KPK menyebutkan bahwa operasi tangkap tangan (OTT) di Nganjuk Jawa Timur terkait dengan perkara korupsi dalam lelang jabatan.
Hal tersebut dipaparkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, Senin (10/5/2021) dini hari saat dikonfirmasi wartawan.
"Diduga TPK dalam lelang jabatan, detilnya kita sedang memeriksa, bersabar dulu nanti kita ekspose (gelar perkara)," kata Ghufron, Senin (10/5/2021) dini hari.
Sebelumnya, KPK membenarkan telah melakukan operasi tangkap tangan terhadap Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat pada Minggu (9/5/2021).
Ghufron masih belum memerinci siapa saja pihak yang turut diamankan. Dia juga masih belum membeberkan berapa jumlah uang yang ikut diamankan tim Satgas KPK.
"Benar KPK melakukan tangkap tangan di Nganjuk, siapa saja dan berapa uang yang diamankan kita sedang melakukan pemeriksaan," kata Ghufron.