Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kecam Kekerasan Israel ke Warga Palestina, Muhammadiyah Minta PBB Tegas

Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengecam tragedi kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Palestina. Terlebih, itu dilakukan pada akhir Ramadan.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir/Antara
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Muhammadiyah Haedar Nashir meminta ketegasan dunia internasional setelah aksi kekerasan yang dilakukan polisi Israel terhadap warga sipil Palestina yang marah karena pengusiran di Sheikh Jarrah.

Hal tersebut disampaikan melalui akun Twitter-nya pada Minggu (9/5/2021). Dia meminta organisasi internasional sekelas PBB dan seluruh masyarakat internasional agar bertindak tegas terhadap segala bentuk kesewenang-wenangan Israel.

“Serta tidak boleh melindunginya. Hentikan segala kekerasan, kekejaman, dan tindakan pengusiran terhadap bangsa Palestina,” tulisnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengecam tragedi kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Palestina. Terlebih, kejadian tersebut dilakukan pada akhir bulan Ramadan ketika semakin banyak warga muslim Palestina mengunjungi Masjid Al-Aqsa.

Haedar menyebut Israel dengan ambisi politik ekspansionisnya terus memaksakan perluasan kawasan kekuasaannya hingga menjadi sumber berbagai masalah di wilayah dan negara Palestina.

“Kami Muhammadiyah dan rakyat Indonesia senantiasa terus membela dan mendukung perjuangan rakyat Palestina demi tegaknya kedaulatan negara Palestina yang bebas dari segala bentuk kesewenang-wenangan Israel,” tutupnya.

Dilansir Al Jazeera, tim medis Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan sebanyak 64 warga sipil Palestina, termasuk wanita dan anak-anak terluka akibat bentrokan dengan polisi Israel. Sebanyak 11 orang telah dilarikan ke rumah sakit. Mereka terluka akibat peluru karet, granat kejut atau pukulan dari Israel.

Bentrokan tersebut terjadi sehari setelah tentara Israel menggempur Masjid Al-Aqsa, salah satu masjid paling agung bagi umat Islam, yang mengakibatkan 200 orang terluka.

Ketegangan di Tepi Barat dan Jalur Gaza meningkat pada Ramadan lantaran kemarahan warga Palestina atas klaim sepihak dari pemukim Yahudi pada rumah-rumah di wilayah Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper