Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asops Kapolri Duga Naiknya Eskalasi Serangan KKB terkait Otsus

Mereka yang diduga menolak Otsus Papua, membuat gerakan di wilayah tak terpantau oleh aparat. 
Peti jenazah dua guru korban korban penembakan oleh KKB diturunkan dari pesawat Dabi Air dan dimasukan ke dalam mobil ambulans untuk dibawa ke kamar jenazah RSUD Mimika, Sabtu (10/4/2021)./Antara
Peti jenazah dua guru korban korban penembakan oleh KKB diturunkan dari pesawat Dabi Air dan dimasukan ke dalam mobil ambulans untuk dibawa ke kamar jenazah RSUD Mimika, Sabtu (10/4/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua diduga terkait dengan upaya pemerintah pusat yang ingin memperpanjang Otonomi Khusus (Otsus) di Tanah Papua.

Hal itu dikatakan oleh Asisten Operasi (Asops) Kapolri Inspektur Jenderal Imam Sugianto. Imam menyebutkan adanya  peningkatan eskalasi kejadian lantaran sudah mendekati diberlakukannya Otsus Papua. 

"Pola-pola penyaluran dana otsus itu kan dibuat supaya tepat sasaran dengan pembangunan masyarakat di Papua sana. Itu mereka terusik," ujar dia dilansir dari Tempo, Rabu (28/4/2021).

Karena terusik, kata Imam, mereka yang diduga menolak Otsus Papua, membuat gerakan di wilayah tak terpantau oleh aparat. 

"Nah kontak tembak yang terjadi terakhir tadi karena memang kami sudah mau kejar kelompok yang ada di Ilaga itu dengan mengerahkan pasukan cukup banyak lah," kata Imam. 

Sejak awal April 2021, aksi penyerangan kerap terjadi. Kepolisian Daerah Papua menyatakan ada empat korban atas peristiwa penyerangan tersebut. 

Yakni dua orang guru bernama Oktovianus dan Yonatan, Kepala BIN Daerah Papua Brigadir Jenderal TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, dan satu orang personel polisi dari Korps Brigade Mobil (Brimob), serta aksi pembakaran gedung sekolah. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Edi Suwiknyo
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper