Bisnis.com, JAKARTA - Penyidik Polda Metro Jaya telah mengidentifikasi sejumlah akun media sosial (medsos) yang diduga menghasut suporter Persija atau Jakmania untuk berkumpul di Bundaran HI merayakan kemenangan atas Persib di Piala Menpora.
"Ya teridentifikasi ada beberapa akun yang menjadi aktor dan menyuruh dan mengajak mereka. Masih kita dalami," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus saat dikonfirmasi, di Jakarta, Selasa (27/4/2021).
Meski demikian Yusri belum bisa membeberkan lebih lanjut alasan mengenai kasus tersebut karena Tim Siber Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pemilik akun-akun tersebut.
"Di medsos ya, saya belum berani ngomong kalau mereka belum diamankan, nanti takutnya kabur," ujarnya.
Namun, dia memastikan akun yang sedang diselidiki oleh penyidik kepolisian adalah akun yang mengunggah ajakan berkumpul.
"Ada beberapa akun yang dinilai harus bertanggung jawab atas kerumunan tersebut. Mereka diduga membuat status atau postingan yang bernada ajakan berkumpul," jelasnya.
Pihak kepolisian juga akan menjadwalkan pemeriksaan kepada pengurus Jakmania dan Persija terkait kasus kerumunan di Bundaran HI.
"Ke depan kita juga klarifikasi pengurus Jakmania sama Persija," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polisi mendapati Jakmania berkumpul di Bundaran HI dinihari hingga pukul 03.00 WIB. Padahal, Jakarta sedang memasuki masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro sehingga masyarakat tak boleh berkerumun untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19.
Kepada polisi, para pendukung ini mengaku spontan ramai-ramai ke Bundaran HI untuk merayakan kemenangan Persija dalam ajang Piala Menpora 2021. Sebab, Bundaran HI dianggap sebagai ikon Persija.
"Setiap kemenangan Persija mereka berkumpul di sana," kata Yusri.
Polisi lantas menangkap 65 orang, terdiri dari 52 dewasa, 12 anak-anak, dan 1 perempuan dewasa untuk dimintai keterangan. Polisi menggali apakah ada pihak tertentu yang menggerakkan mereka berkumpul di Bundaran HI.
Yusri menyatakan tak menutup kemungkinan polisi memeriksa beberapa pihak lainnya setelah selesai melacak media sosial.
"Termasuk pengurus The Jakmania kemungkinan kami panggil, termasuk dari Persija, sambil menunggu hasil pendalaman."