Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memberikan penjelasan terkait hilangnya nama pendiri Nahdlatul Ulama Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I.
Mendikbud periode 2016-2019 tersebut menjelaskan pada saat itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid sudah memberi klarifikasi ihwal kesalahan dalam kamus yang disusun sejak 2017 tersebut. Menurutnya, terjadi akibat kealpaan yang dilakukan oleh staf di Direktorat Sejarah.
Kamus sejarah merupakan proyek Direktorat Sejarah yang berada di bawah Dirjen Kebudayaan Kemendikbud. Direktorat Sejarah itu sekarang sudah dilikuidasi alias dibubarkan.
"Mengenai program penulisan Kamus Sejarah itu sendiri, saya tidak tahu dan tidak pernah dilapori. Baru setelah terjadi heboh, Pak Hilmar memberi tahu dan meminta maaf atas kejadian tersebut. Saya bilang, ya namanya saja khilaf mau diapakan lagi, yang penting segera dicari jalan keluarnya," ujar Muhadjir dalam keterangan tertulis Jumat, (23/4/2021).
Kamus Sejarah Indonesia terdiri atas dua jilid. Jilid I Nation Formation (1900-1950) dan Jilid II Nation Building (1951-1998). Pada sampul Jilid I terpampang foto Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari.
Namun, secara alfabetis, pendiri NU itu justru tidak ditulis nama dan perannya dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia. Hal ini kemudian menuai protes.
Baca Juga
Salah satu pemrotes adalah Ketua Umum NU CIRCLE (Masyarakat Profesional Santri) R. Gatot Prio Utomo. Gatot menuduh Kemendikbud menghilangkan jejak Hasyim Asy'ari dalam kamus itu.
Muhadjir menyarankan Kemendikbud membentuk tim investigasi mengusut masalah ini supaya tidak terjadi fitnah.
"Kalau persoalan itu dipandang serius, sebaiknya Kemendibud membentuk tim investigasi internal. Toh, meskipun Direktorat Sejarah sudah bubar, kan orang-orangnya masih ada. Biar jelas duduk persoalannya dan tidak jadi fitnah," ujar tokoh Muhammadiyah itu.
Sementara itu, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau biasa disapa Yenny Wahid menganggap polemik hilangnya nama pendiri Nahdlatul Ulama Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I, sudah selesai.
"Dari pihak kami, NU dan dari keluarga Gus Dur juga, persoalan ini sudah selesai. Justru kami akan memberikan asistensi kepada Mas Nadiem dan timnya untuk merevisi kamus sejarah tersebut supaya lebih meningkat,” ujar cicit Hasyim Asy'ari ini lewat keterangan tertulis yang disampaikan Humas Kemendikbud, Jumat (23/4/2021).
Catatan Redaksi : Artikel ini mengalami perubahan judul yang semula 'Muhadjir Akui Problem Kamus Sejarah Muncul saat Dia Menjabat Mendikbud', dan perubahan di badan berita yang lebih relevan. Mohon maaf atas kekeliruan yang terjadi.