Bisnis.com, JAKARTA - Presiden China Xi Jinping dipastikan akan hadir pada Kamis besok secara virtual pada konferensi tingkat tinggi (KTT) tentang perubahan iklim dengan tuan rumah Amerika Serikat.
"China berharap konferensi itu mempromosikan tanggapan bersama global terhadap perubahan iklim," kata juru bicara kementerian Wang Wenbin, dilansir Bloomberg, Rabu (21/4/2021).
Dia mengulangi bahwa China siap bekerja sama dengan AS atas dasar saling menghormati.
Washington dan Beijing berselisih tentang berbagai masalah, mulai dari tuduhan kerja paksa di Xinjiang dan cengkeraman politik China yang semakin kuat atas Hong Kong hingga upaya AS untuk mengekang peran China dalam rantai pasokan.
Xi menggunakan pidato Selasa di Boao Forum on Asia untuk menantang kepemimpinan global Washington, mengatakan dunia membutuhkan keadilan, bukan hegemoni.
Namun, kedua negara telah menunjukkan bahwa mereka ingin bekerja sama untuk mengatasi perubahan iklim.
Baca Juga
Pernyataan bersama yang dirilis setelah utusan iklim AS John Kerry mengunjungi Shanghai pekan lalu mengatakan Washington dan Beijing akan mendukung implementasi Perjanjian Paris dan mempromosikan konferensi perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa yang sukses di Glasgow tahun ini.
"China mempertahankan sikap terbuka dalam hal kerja sama iklim dan menyambut dialog,” kata Zhang Monan, rekan senior di Institut AS-Eropa di Pusat Pertukaran Ekonomi Internasional China, sebuah wadah pemikir di Beijing.
"Namun, jika negara-negara terus menekan China atau mengadopsi taktik konfrontatif dan non-kooperatif, maka China akan menangani ini dengan tindakan yang sesuai,” katanya.
Xi bertemu Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron pekan lalu untuk konferensi iklim virtual.
Juru bicara Merkel mengatakan para pemimpin Eropa menyambut baik komitmennya yang diperbarui kepada China untuk mencapai netralitas CO2 pada 2060.
Ketiganya juga membahas pandemi virus Corona dan pasokan vaksin global. Washington keluar dari kesepakatan iklim Paris di bawah pemerintahan Trump, dan China mengkritik langkah tersebut.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan selama kunjungan Kerry bahwa AS harus disalahkan karena menunda kemajuan perjanjian.
AS sedang bersiap menjadi tuan rumah bagi 40 pemimpin dunia di KTT pada Kamis dan Jumat. Konferensi virtual itu akan mempertemukan 17 negara yang bertanggung jawab atas 80 persen emisi global dan produk domestik bruto, kata Gedung Putih.
Biden akan berjanji untuk memotong emisi gas rumah kaca AS setidaknya setengahnya pada akhir dekade ini, dilansir oleh Washington Post, mengutip dua orang yang diberi pengarahan tentang rencana tersebut.