Bisnis.com, JAKARTA — Anggota Komisi IX DPR Rahmat Handoyo mengingatkan lonjakan wabah Covid-19 di India harus dijadikan pelajaran.
Menurutnya, jika masyarakat abai dan tak peduli terhadap protokol kesehatan, kasus di India bisa juga terjadi di Indonesia saat menyambut Idulfitri.
Meski sudah ada larangan mudik, tetap harus diwaspadai potensi mudik di luar ketentuan yang resmi, katanya.
“Bayangkan bila ada jutaan warga yang mudik sebelum tanggal 6 Mei, sesuai ketentuan, bisa-bisa penyebaran Covid-19 menjadi tidak terkendali,” katanya, Selasa (20/4/2021).
Untuk menghindarkan ledakan Covid-19, dia mengingatkan perlu langkah dan antisipasi nyata dari pemerintah pusat dan daerah, juga seluruh eleman masyarakat.
Caranya dengan gotong-royong. Masyarakat diharapkan sadar dan mau mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak mudik di tahun ini.
"Karena sesungguhnya, kalau masyarakat abai terhadap ketentuan pemerintah, pandemi bisa meledak setiap saat," katanya.
Masyarakat dan pemerintahan desa maupun daerah tujuan mudik dinilai perlu melakukan langkah-langkah tegas dengan menghalau warga yang tetap nekat mudik bersama.
Aparat desa bekerja sama dengan aparat keamanan dan negara harus berani melarang pemudik memasuki wilayah tujuan mudik, katanya.
“Bila tetap nekat, ya disuruh pulang kembali,” tegas Rakhmat. "Jangan sampai sampai ledakan kasus baru Corona naik seperti yang terjadi di India.”
Dia juga mengingatkan jangan sampai masyarakat merasa pandemi sudah aman saat ini. Meski vaksinasi sudah dilakukan, pandemi belum bisa dikendalikan, katanya.
India saat ini tengah menjadi sorotan masyarakat dunia. Negara berpenduduk 1,38 miliar jiwa itu dicekam serangan gelombang kedua Covid-19.
Ada lonjakan kasus 100 ribu per hari dan korban meninggal mencapai 1.000 orang per hari. Dikabarkan juga, rumah sakit sudah tidak mampu lagi menampung pasien.
Merujuk data Worldometer, Senin (19/4), jumlah kasus positif Covid di India sudah menembus 15,06 juta.
India kini menjadi negara dengan kasus Covid terbesar kedua di dunia. Peringkat pertama masih Amerika Serikat (AS) dengan 32,4 juta kasus.
Bencana itu datang karena masyarakat di sana abai terhadap protokol kesehatan.
Beberapa Pekan terakhir banyak warga India yang menggelar pesta pernikahan secara besar-besaran selain melaksanakan ritual mandi di Sungai Gangga yang melibatkan ribuan orang.