Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) disebut bermain politik setelah muncul gerakan massa yang mengumpulkan tokoh bangsa untuk mendukung badan tersebut.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi Kesehatan DPR Emanuel Melkiades Laka Lena dalam diskusi Polemik Trijaya, Sabtu (17/4/2021).
"Hari ini kami tahu bahwa ada gerakan yang disponsori juga mungkin oleh Badan POM, yang kemudian dalam gerakan tersebut ingin mengumpulkan tokoh bangsa mendukung Badan POM. Jadi Badan POM sekarang sudah main politik, lho," kata Melki.
Sejumlah tokoh nasional, mulai dari ulama Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus, putri Gus Dur Anita Wahid, mantan Direktur Utama RSCM Akmal Taher, cendekiawan muslim Azyumardi Azra hingga ekonom senior Emil Salim akan memberikan pernyataan dukungan kepada Badan POM, pada Sabtu, pukul 14.00 WIB.
Melki mengaku tahu siapa tokoh di balik gerakan tersebut. Dia mengatakan ada informasi Badan POM sebagai lembaga independen mengumpulkan para tokoh tersebut untuk menyatakan "Save Badan POM" dan "Save Kepala Badan POM".
"Jadi sekarang BPOM main-main politik juga. Jadi mereka bilang kita berpolitik, mereka yang main-main politik. DPR RI itu lembaga politik," ujarnya.
Baca Juga
Melalui pernyataan terbuka yang dikutip, sekelompok orang yang menyatakan bahwa mereka adalah warga Republik Indonesia menyuarakan dukungan kepada BPOM.
Dalam pertanyaan terbuka itu, mereka mengungkapkan bahwa setiap penelitian vaksin perlu diputuskan oleh lembaga yang memiliki otoritas yakni BPOM sehingga mereka berpegang pada pendirian BPOM yang merupakan badan resmi di Indonesia dan bekerja berdasarkan prosedur-prosedur, disiplin, dan integritas ilmiah.
“Biarkan BPOM bekerja tenang bersama tim pakarnya. Kami percaya pada integritas keilmuan dan independensi mereka. Selama ini, BPOM telah mengabdi untuk menjaga kesehatan masyarakat di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mereka yang bekerja di BPOM telah membuktikan diri sebagai patriot tanpa banyak retorika, teguh menghadapi tekanan dari mana saja,” ucap mereka dalam pernyataan terbuka itu.