Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bertolak ke AS, Perdana Menteri Jepang Bakal Bahas Persoalan HAM di China

Lawatan ini akan menjadi lawatan pertama Suga ke AS sejak ia menjabat September tahun lalu. Suga juga akan menjadi pemimpin luar negeri pertama yang secara langsung bertemu dengan Biden sejak ia menjabat pada Januari.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (tengah) bersama Madam Suga Mariko (kedua kanan) melambaikan tangan setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (20/10/2020). Lawatan kenegaraan tersebut dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral antarkedua negara. /ANTARArn
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (tengah) bersama Madam Suga Mariko (kedua kanan) melambaikan tangan setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (20/10/2020). Lawatan kenegaraan tersebut dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral antarkedua negara. /ANTARArn

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Jepang Suga Yoshihide akan berangkat ke Washington dari Tokyo pada Kamis (15/04/2021) malam untuk menggelar pertemuan puncak dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Dilansir oleh NHK, Kamis (15/4/2021), lawatan ini akan menjadi lawatan pertama Suga ke AS sejak ia menjabat September tahun lalu. Suga juga akan menjadi pemimpin luar negeri pertama yang secara langsung bertemu dengan Biden sejak ia menjabat pada Januari.

Dalam pertemuan puncak yang akan diadakan di Gedung Putih pada Jumat (16/04/2021), Suga berharap dapat saling memperkuat kepercayaan personal dan menegaskan kembali aliansi Jepang-AS yang menjadi basis diplomasi dan keamanan nasional Jepang.

Suga juga akan berdiskusi dengan Biden mengenai cara kedua negara dapat bekerja sama guna mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Kedua pemimpin itu akan dengan lugas bertukar pandangan soal hegemoni China yang meningkat. Mereka juga diperkirakan akan memastikan cara menghadapi China dalam bidang-bidang seperti keamanan nasional.

Pengaturan tengah diupayakan untuk sebuah pernyataan bersama setelah pertemuan puncak itu, yang dapat saja menyebutkan Taiwan dan dugaan isu hak asasi manusia di Kawasan Otonomi Xinjiang Uygur, China.

Suga diperkirakan akan mengupayakan kerja sama AS untuk Olimpiade dan Paralimpiade yang sukses, kurang dari 100 hari menjelang pertandingan bergengsi itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rezha Hadyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper