Bisnis.com, JAKARTA - Seluruh umat Islam di dunia tengah memiliki niat menjalakan puasa Ramadan. Berbagai amalan dan ibadah seorang muslimin akan dilipatgandakan apabila dikerjakan di bulan Ramadan.
Esok umat Islam di seluruh dunia termasuk di Indonesia akan mulai melaksanakan ibadah puasa. Puasa Ramadan adalah puasa yang hukumnya wajib dilaksanakan selama satu bulan penuh. Perintah puasa termaktub dalam Al Quran Surah Al Baqarah ayat 183-184.
Niat puasa Ramadan merupakan salah satu ibadah wajib yang harus ditunaikan karena juga termasuk kedalam rukun Islam. Untuk itu, kita harus memahami dengan baik mengenai bacaan niat puasa Ramadan, hukumnya, hingga syarat bagi seorang muslim.
Dilansir dari situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), simak bacaan niat puasa Ramadan beserta hukumnya berikut ini:
Niat Puasa Ramadan
Berikut bacaan niat puasa Ramadan yang dapat dilafalkan seorang muslim. Umumnya, seorang muslim yang hendak menjalankan ibadah puasa membaca niat puasa Ramadan setelah menunaikan salat Subuh.
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta'ala
Artinya: “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'ala.”
Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqna menyebutkan, bacaan niat puasa Ramadan hendaknya dilafalkan di malam hari menjelang terbitnya fajar.
“Diisyaratkan membaca niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah SAW, ‘Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’ Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada hadits,” (Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna)
Hukum Puasa Ramadan
Puasa merupakan salah satu rukun Islam. Hal ini menandakan betapa pentingnya umat Islam untuk menunaikan ibadah puasa di bulan suci Ramadan.
Hukum puasa Ramadhan terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi:
Yaa ayyuhal laziina aamanuu kutiba 'alaikumus Siyaamu kamaa kutiba 'alal laziina min qablikum la'allakum tattaquun.
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Ada juga hadits tentang puasa Ramadan dari Thalhah bin Ubaidillah RA bahwa seseorang datang kepada Nabi SAW dan bertanya, “Ya Rasulullah, katakan padaku apa yang Allah wajibkan kepadaku tentang puasa? “Beliau menjawab, “Puasa Ramadhan”. “Apakah ada lagi selain itu?”. Beliau menjawab, "Tidak, kecuali puasa sunnah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Puasa merupakan salah satu ibadah yang istimewa. Hal ini lantaran puasa dapat menyempurnakan ketakwaan seorang muslim terhadap perintah Allah SWT. Selain mendapatkan ketakwaan melalui berpuasa, umat Islam juga dapat berlomba-lomba meningkatkan iman dan pahala melalui amalan lainnya. Beberapa di antaranya yakni dengan salat tarawih, membaca kitab suci Alquran, menunaikan zakat fitrah, dan lain sebagainya.
Syarat Puasa Ramadan
Untuk melaksanakan puasa wajib, umat Islam tak hanya harus mengetahui bacaan niat puasa Ramadan saja. Melainkan juga harus mengerti dan memahami tentang syarat sahnya berpuasa di bulan Ramadan. Berikut beberapa syarat puasa Ramadan yang harus terpenuhi:
- Seorang muslim atau muslimah
- Telah mencapai baligh, bagi pria pernah keluar air mani dari kemaluannya, sementara itu bagi wanita pernah haid
- Memiliki akal yang sempurna, tidak gila, tidak mabuk
- Tubuh dalam keadaan sehat
- Memasuki bulan suci Ramadan.
Dan jangan lupa, sempurnakan pahala puasa ramadhan dengan melaksanakan umroh di bulan ramadhan.