Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan menyampaikan belasungkawa atas bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sebagian Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hal itu disampaikan Menlu Vivian melalui sebuah surat yang ditujukan kepada Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi dan dikirimkan kemarin, Rabu (7/4/2021).
Dikutip dari surat yang dimuat dalam keterangan resmi Keduataan Besar Singapura di Indonesia di akun Facebook resminya, Menlu Vivian mengaku turut merasa sedih mendengar kabar bahwa bencana banjir dan tanah longsor di NTT dan NTB menyebabkan banyak jatuh korban jiwa dan kerusakan yang masif.
"Terimalah belasungkawa saya yang terdalam untuk keluarga para korban dan seluruh masyarakat Indonesia yang mata pencahariannya terkena dampak bencana dahsyat ini," tulis Menlu Vivian dalam surat tersebut.
Dia menambahkan bahwa pihaknya yakin pemerintah RI akan cepat melakukan upaya pertolongan dan penyelamatan. "Dan saya yakin rakyat Indonesia akan mengatasi krisis ini dengan kekuatan dan ketabahan," tulisnya.
Dalam keterangan resmi Kedubes Singapura itu juga melampirkan surat yang ditulis Vivian kepada Menteri Luar Negeri Timor Leste Adaljiza Albertina Xavier Reis Magno.
Baca Juga
Melalui surat yang juga dikirimkan pada 7 April 2021, Menlu Singapura juga mengungkapkan belasungkawa dan kesedihan atas hilangnya nyawa dan kehancuran yang disebabkan oleh banjir di Timor Leste.
"Mohon terima belasungkawa saya yang terdalam kepada keluarga para korban, dan semua orang Timor yang terkena dampak banjir," tulisnya.
Adapun, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan korban meninggal akibat bencana banjir bandang dan longsor di NTT menjadi 124 jiwa, per pukul 14.00 WIB Rabu (7/4/2021). Selain itu, 74 orang masih dalam pencarian dan 13.230 jiwa mengungsi.
Jumlah korban meninggal tersebar di beberapa kabupaten/kota di antaranya 67 jiwa dari Kabupaten Flores Timur, Lembata 28 orang, 21 orang dari Kabupaten Alor, 3 orang dari Malaka, 1 korban dari Kota Kupang, Kabupaten Kupang dan Ende, NTT.
Selain itu, jumlah orang hilang akibat bencana tersebut mencapai 74 orang yang tersebar di beberapa kabupaten seperti 6 orang dari Flores Timur, 44 jiwa di Lembata dan 24 orang di Alor.