Bisnis.com, INDRAMAYU- Kepolisian Republik Indonesia mulai melakukan olah tempat kejadian perkara ledakan tangki kilang minyak Pertamina di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu. Sebanyak 52 orang dimintai keterangan.
Kepala Bareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan Revinery Unit (RU) VI Balongan adalah obyek vital strategis nasional. Peristiwa ledakan di lokasi tersebut menjadi perhatian pemerintah dan dunia yang harus ditangani secara serius.
"Kami akan lakukan penanganan, apakah ada kesengajaan atau kelalaian. Kemudian kami akan pelajari master plan, lalu pembangunan selama ini berjalan seperti apa,” kata Agus di Kabupaten Indramayu, Rabu (7/4/2021).
Sampai saat ini, kata Agus, pihaknya belum menerima laporan dari pihak Pertamina. Ia pun sudah mengintruksikan jajarannya agar membuat laporan polisi model A demi memudahkan proses klarifikasi dan mengetahui adanya kelalaian atau tidak.
Kepolisian akan menghitung kerugian negara akibat kejadian tersebut. Pihak Pertamina sudah diminta bekerja sama membantu setiap proses penyelidikan yang dibutuhkan polisi.
“Kalau memang ada missed dalam manajemen pengelolaan nanti dari jajaran tipikor akan melakukan pendalaman. Tadi Pak Direktur SDM dan Operasi sudah meminta kepada seluruh jajaran unit VI Balongan ini untuk bekerja sama dengan memberikan data yang diperlukan,” katanya.
Sebelumnya, Kilang Pertamina Balongan tepatnya di tangki T-301G pada Senin (29/3/2021) dini hari meledak. Pihak Pertamina mengklaim kejadian tersebut akibat tangki penyimpanan tersambar petir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu menyatakan peristiwa terbakarnya tiga unit tank product premium 42 T 301 A/B/C itu berdampak ke lima desa.
Lima desa tersebut yakni Desa Balongan, Desa Sukareja, Desa Rawadalem, Desa Sukaurip, dan Desa Tegalurung. Akibat kejadian tersebut, sebanyak 2.490 warga di Kecamatan Balongan terdampak dan 890 lainnya harus mengungsi.