Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sidang Sengketa Pilkada, Terungkap Orient Mengaku Takpunya Paspor AS

Staf KJRI di Los Angeles mengatakan Orient mengaku tidak memiliki paspor AS saat mengajukan penerbitan paspor Indonesia kepada petugas KJRI.
Orient P Riwu Kore/Istimewa
Orient P Riwu Kore/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Sidang kasus sengketa pilkada Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, mengungkap masalah keimigrasian bupati terpilih Orient P Riwu Kore.

Staf Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Los Angeles, Amerika Serikat, mengatakan Orient mengaku tidak memiliki paspor AS saat mengajukan penerbitan paspor Indonesia kepada petugas KJRI.

"Yang bersangkutan mengaku tidak memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat dan tidak pernah memiliki paspor Amerika Serikat," kata Staf Teknisi Imigrasi KJRI Los Angeles Sigit Setyawan.

Hal itu disampaikan Sigit pada sidang lanjutan sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang disiarkan Mahkamah Konstitusi (MK) secara virtual, di Jakarta, Rabu (7/4/2021).

Pernyataan Orient P Riwu Kore tersebut tertuang dalam surat yang ditandatangani langsung oleh yang bersangkutan.

Meskipun demikian, KJRI Los Angeles tetap menerbitkan surat perjalanan laksana paspor (SPLP) kepada Orient.

SPLP diberikan karena saat itu yang bersangkutan dinilai masih dianggap sebagai warga negara Indonesia (WNI).

Pada sidang tersebut Majelis Hakim MK Prof Saldi Isra menanyakan apakah KJRI Los Angeles mendapatkan atau menerima surat pemberitahuan diplomasi dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta perihal status kewarganegaraan Orient.

Sigit mengaku belum menerima surat resmi pemberitahuan diplomasi, tetapi telah membaca dari sejumlah media massa.

"Saya belum mendapatkan salinan resminya, Bapak," jawab Sigit menjawab pertanyaan Prof Saldi.

Setelah mengetahui perkara Orient Kore tersebut, pihak KJRI Los Angeles langsung melakukan pemeriksaan internal kepada petugas pelayanan keimigrasian.

Guna mencegah terjadinya kasus yang sama di kemudian hari, Sigit mengatakan wawancara menjadi hal sangat krusial sebelum penerbitan paspor atau dokumen lainnya yang berpotensi terjadinya kewarganegaraan ganda.

"Selama ini sudah kami lakukan, tetapi ke depan akan lebih ketat lagi," katanya.

Pada sidang sebelumnya Bupati terpilih Kabupaten Sabu Raijua dengan status kewarganegaraan ganda Orient P Riwu Kore mengakui paspor Amerika Serikat miliknya akan berakhir pada 2027.

"Berakhir 2027 yang mulia," jawab Orient P Riwu Kore saat ditanya Hakim MK.

Pada sidang tersebut, Orient P Riwu Kore juga diketahui terakhir kali meninggalkan Amerika Serikat pada Maret 2019.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper