Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Hal Mendesak Dibutuhkan Warga Terdampak Banjir di NTT

Kebutuhan mendesak lainnya berupa obat-obatan karena cukup banyak korban yang luka-luka akibat bencana tersebut.
Sejumlah warga Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang mencari para korban banjir bandang yang masih belum ditemukan, Minggu (4/4/2021)./Antara
Sejumlah warga Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang mencari para korban banjir bandang yang masih belum ditemukan, Minggu (4/4/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, kebutuhan mendesak yang diperlukan para penyintas bencana banjir bandang dan tanah longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) berupa makanan dan alat berat.

"Besok pagi jam 05.00 saya akan berangkat kembali ke sana, karena masih banyak daerah yang saya khawatir belum tersentuh kebutuhan makanan," kata Mensos Risma dalam konferensi pers yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (7/4/2021).

Menurut Risma, selain kebutuhan pangan, warga yang terdampak bencana akibat dampak Siklon Tropis Seroja itu juga membutuhkan alat berat untuk mencari jenazah yang belum ditemukan.

Terkait alat berat, Risma mengatakan akan dicari cara agar bisa segera dikirimkan ke lokasi bencana termasuk gergaji mesin untuk memotong pohon-pohon yang tumbang yang menutup akses jalan utama.

Kebutuhan mendesak lainnya berupa obat-obatan karena cukup banyak korban yang luka-luka akibat bencana tersebut.

Wilayah yang masih sulit dijangkau dan mengalami dampak yang parah menurut Risma yaitu di Adonara, Lembata, Pulau Pantar di Alor, Sumba Timur, Ende dan Malaka.

Sebelumnya pada Selasa (6/4/2021), mensos telah meninjau lokasi bencana di Kabupaten Lembata dan Adonara serta bantuan dari Kementerian Sosial juga sudah tiba di lokasi.

"Di Alor kami sudah distribusikan bahan makanan, meski (saya-red) belum bisa ke sana. Di Sumba Timur korban yang mengungsi cukup banyak, kita akan kirim kembali," tukas Risma.

Siklon Tropis Seroja telah menyebabkan cuaca ekstrem di wilayah NTT, sehingga menyebabkan banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.

Wilayah yang terdampak yaitu Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, Ende, Sabu Raijua, Alor, Kupang,Belu, Timor Tengah Utara dan kota Kupang.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Rabu (7/4/2021) pukul 14.00 WIB, dampak siklon menimbulkan korban jiwa sebanyak 124 orang meninggal dunia, 74 orang hilang, 129 luka-luka dan 13.230 orang mengungsi.

Jumlah korban jiwa terbanyak di Kabupaten Flores Timur 67 orang, Lembata 28 orang, Alor 21 orang, Malaka tiga orang, Sabu Raijua dua orang, Kota Kupang, Kabupaten Ende dan Kabupaten Kupang masing-masing satu orang.

Kerugian materiil sementara terdata 1.962 unit rumah terdampak dengan rincian 154 unit rusak ringan, 272 unit rusak sedang, 688 rusak berat dan 87 fasilitas umum terdampak dimana 24 unit mengalami rusak berat.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper