Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Jepang Setop Sementara Penggunaan LINE, Ini Alasannya

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang menyatakan Pemerintah Jepang tidak menggunakan aplikasi tersebut untuk hal-hal yang berurusan dengan data sensitif.
Aplikasi Line/line
Aplikasi Line/line

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Jepang memutuskan untuk menghentikan penggunaan aplikasi pesan singkat LINE dengan pertimbangan keamanan percakapan serta data yang dikirimkan.

Melansir Bangkok Post pada Selasa (30/3/3021), Kepala Sekretaris Kabinet Jepang menyatakan Pemerintah Jepang tidak menggunakan aplikasi tersebut untuk hal-hal yang berurusan dengan data sensitif.

"Pemerintah akan menghentikan penggunaan LINE ketika menangani informasi sensitif mulai sekarang dan segera membentuk satuan tugas. Akan ada panduan penggunaan dalam waktu dekat," kata Kato melalui sebuah konferensi pers.

Keputusan tidak lagi menggunakan aplikasi milik SoftBank Corp's Z Holdings di kalangan pemerintahan ini muncul setelah sejumlah media Jepang melaporkan empat orang teknisi di salah satu afiliasi aplikasi tersebut di Shanghai, diizinkan menyimpan mengakses peladen (server) di Jepang mulai 2018.

Peladen tersebut memuat data-data milik pengguna, antara lain nama, nomor telepon dan alamat surat elektronik.

Menyusul laporan tersebut, juru bicara Line yang memiliki 186 juta pengguna di seluruh dunia, mengatakan perusahaan tersebut telah memblokir akses ke data pengguna di afiliasi China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper