Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Chili memutuskan untuk menunda penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) tahun ini lantaran pandemi Covid-19.
Keputusan tersebut tentunya berbanding terbalik dengan keputusan Pemerintah Indonesia yang bersikeras menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 2020 di tengah meningkatnya kasus Covid-19.
Dilansir oleh CTV News pada Senin (29/3/2021), Presiden Chili Sebastian Pinera mengatakan pada bahwa dirinya akan meminta Kongres untuk menunda pemilihan majelis untuk menghasilkan konstitusi baru untuk negara itu dari April hingga Mei 2021 karena meningkatnya kasus virus Corona.
Chili telah mengalami gelombang baru infeksi Covid-19 sejak akhir liburan musim panas di Belahan Bumi Selatan bulan lalu.
"Pemilu yang akan diadakan pada Sabtu 10 April 2021 dan Minggu 11 April 2021, akan diadakan pada akhir pekan Sabtu 16 Mei 2021," kata Pinera.
Pemungutan suara adalah untuk memilih tidak hanya anggota Majelis Konstituante, yang bertugas menghasilkan konstitusi baru, tetapi juga gubernur dan walikota.
Baca Juga
"Ini merupakan keputusan yang sangat sulit, tetapi kami harus mengambilnya. Kami memiliki keyakinan penuh bahwa itu yang terbaik untuk negara," kata presiden.
Adapun, jadwal pemilu kongres dan pemilihan presiden pada 21 November 2021 kemungkinan besar tidak ikut diubah.