Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku bom bunuh diri berinisial L meninggalkan surat wasiat sebelum melakukan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan.
Dalam surat wasiat tersebut, pelaku menyatakan telah siap mati sahid. Temuan surat wasiat pelaku ini disampaikan oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Dia menduga surat wasiat tersebut dibuat pelaku teroris inisial L untuk berpamitan kepada ibunya sebelum bunuh diri di Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan.
Mantan Kabareskrim Polri itu juga mengemukakan bahwa pelaku bom bunuh diri berinisial L dan YSF menikah baru sekitar enam bulan. Keduanya, kata Listyo, dinikahkan oleh teroris bernama Rizaldi yang sudah ditangkap pada Januari 2021 di Solo.
"Saudara L ini sempat meninggalkan surat wasiat kepada orang tuanya yang isinya mengatakan bahwa yang bersangkutan berpamitan dan siap untuk mati sahid," ujarnya, Senin (29/3/2021).
Sebelumnya, telah terjadi ledakan bom bunuh diri di gerbang Gereja Katedral Makassar pada Minggu 28 Maret 2021 sekitar pukul 10.20 WITA.
Akibat ledakan tersebut, 20 orang yang terdiri dari pihak petugas keamanan dan jemaah gereja mengalami luka-luka. Mereka kini sedang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
Pelaku ledakan tersebut diketahui berjumlah dua orang yang merupakan pasangan suami-istri yang baru menikah enam bulan lalu. Adapun, pelaku berjenis kelamin laki-laki berinisial L, sedangkan pelaku berjenis kelamin perempuan berinisial YSF.
Keduanya dipastikan merupakan anggota Jamaah Ansharut Daullah (JAD) jaringan Sulawesi Selatan.