Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar diduga berasal dari jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang kini terafiliasi dengan Jamaah Ansharud Daullah (JAD) dan ISIS.
Mantan Komandan dari Kelompok Teroris Jamaah Islamiyah (JI) wilayah Asia Tenggara Nasir Abbas menyebut bahwa pola serangan bom bunuh diri yang dilakukan pelaku terhadap tempat ibadah Gereja Katedral Makassar mirip dengan pola yang diajarkan pimpinan kelompok teroris JAD dan MIT kepada para anggotanya.
"Jadi dari modus operandi dan pola bom bunuh diri yang saya lihat di Gereja Katedral Makassar itu, saya curiga bahwa pelakunya adalah Kelompok JAD Sulawesi yang terafiliasi dengan ISIS dan MIT," tuturnya kepada Bisnis, Minggu (28/3).
Nasir memprediksi alasan pelaku melakukan teror bom bunuh diri adalah untuk balas dendam kepada aparat penegak hukum yang dalam beberapa bulan terakhir kerap menangkap anggota JAD dan MIT di wilayah Sulawesi.
"Kemungkinan faktornya adalah balas dendam ya terhadap penangkapan anggota mereka di wilayah Sulawesi belakangan ini serta operasi aparat terhadap MIT," katanya.
Polisi hingga saat ini masih melakukan penutupan akses ke Gereja Katedral Makassar pascaledakan bom. Kepolisian menutup total akses dengan melakukan blokade jalan sekitar lokasi kejadian.
Baca Juga
Dari pantauan Bisnis.com, ada beberapa titik penempatan blokade yakni Jalan RA Kartini depan Rumah Jabatan Rektor Universitas Hasanuddin, lalu Jalan Kajalalido dan perempatan Jalan Bontolempangan tepatnya depan kantor Golkar Sulsel.