Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang Kota Komamobagu, Sulawesi Utara Gerald Piter Runtuthomas mengungkapkan proses pemilihan Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat melalui kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara.
Gerald yang menjadi salah satu peserta KLB mengatakan pemilihan ketua umum dilakukan secara voting. Di hadapan para peserta, panitia menanyakan siapa yang akan dipercaya sebagai ketua umum. Sontak peserta berteriak nama Moeldoko.
Setelah itu ditanyakan lagi sosok yang bisa menjadi calon ketua umum. Dia mengatakan sebagian peserta berteriak nama Marzuki Alie. Teriakan itu kemudian dicatat oleh Jhoni Allen Marbun, pimpinan sidang.
Lebih lanjut, usai dua nama itu disebut dan menjadi calon ketua umum, Jhoni Allen langsung berteriak di hadapan peserta siapa yang akan memilih Moeldoko. Kemudian dilanjutkan nama Marzuki Alie.
Setelah itu tetiba Jhoni Allen mengetuk palu sidang sembari menyebut Moeldoko sebagai ketua umum. “Sementara Pak Moeldoko tidak ada di tempat KLB. Hanya ada Pak Marzuki Alie,” kata Gerald dalam konferensi pers yang ditayangkan pada Youtube Agus Yudhoyono, Senin (8/3/2021).
Persoalan kedua lanjut Gerald, Moeldoko tidak terdaftar sebagai anggota Partai Demokrat baik di pusat, cabang maupun daerah. Selain itu, Gerald juga mempertanyakan kartu keanggotaan Moeldoko.
Baca Juga
Apabila Moeldoko memiliki kartu anggota, dia mempertanyakan siapa yang menandatangani kartu tersebut. Dia menuturkan, selama ini kartu tanda anggota (KTA) ditandangani oleh ketua umum partai dan sekjen partai.
“Sekarang Pak Moeldoko sebagai anggota Partai Demokrat, KTA-nya mana? Nomor KTA-nya berapa, tidak ada terus dipilih sebagai ketua umum. Ini kan aneh. Yang jadi persoalan kedua, peserta yang hadir tidak ada registrasi sama sekali,” ujarnya.
Adapun, hasil kongres luar biasa memilih Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum secara aklamasi. Namanya sudah santer terdengar sejak Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengumumkan adanya upaya kudeta yang melibatkan pejabat di lingkaran Istana Presiden Februari lalu.
Setelah kabar adanya rencana kudeta Partai Demokrat diumumkan, Moeldoko beberapa kali membantah keterlibatannya pada masalah di internal Demokrat. Kendati demikian, mantang Panglima TNI itu kini menjadi Ketum Demokrat versi KLB.