Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Myanmar Seperti Perang, 18 Orang Tewas Ditembak

Petugas penyelamat mengatakan bahwa tiga pria ditembak mati di kota Dawei selatan, sementara dua remaja lainnya tewas di Kota Bago.
Seorang biksu Buddha memegang tanda berdiri di samping kendaraan lapis baja saat protes terhadap kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Minggu (14/2/2021)./Antara/Reuters-Stringer
Seorang biksu Buddha memegang tanda berdiri di samping kendaraan lapis baja saat protes terhadap kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Minggu (14/2/2021)./Antara/Reuters-Stringer

Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi Myanmar nyaris seperti suasana perang setelah sedikitnya 18 orang dilaporkan tewas saat polisi menindak pelaku aksi protes dengan menggunakan peluru tajam pada hari paling berdarah dalam beberapa minggu demonstrasi menentang kudeta militer.

Petugas penyelamat mengatakan bahwa tiga pria ditembak mati di kota Dawei selatan, sementara dua remaja lainnya tewas di Kota Bago.

Orang keenam tewas di Yangon, kata seorang anggota parlemen dari pemerintah sipil yang digulingkan Myanmar dalam sebuah posting Facebook.

Myanmar telah berada dalam kekacauan sejak tentara merebut kekuasaan dan menahan pemimpin pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi dan sebagian besar pemimpin partai pada 1 Februari. Tentara menuduh telah terjadi kecurangan dalam pemilihan umum pada November tahun lalu yang membuat partai NLD menang telak.

Kudeta, yang menghentikan langkah peralihan menuju demokrasi setelah hampir 50 tahun pemerintahan militer, telah menarik ratusan ribu orang ke jalan dan kecaman dari negara-negara Barat.

"Myanmar seperti medan perang," kata kardinal Katolik pertama negara mayoritas Buddha itu, Charles Maung Bo, di Twitter.

Polisi keluar lebih awal dan melepaskan tembakan di berbagai bagian kota terbesar Yangon setelah granat kejut, gas air mata dan tembakan di udara gagal memecah kerumunan. Tentara juga turut memperkuat polisi.

Beberapa orang yang terluka diangkut oleh sesama pengunjuk rasa, meninggalkan noda darah di trotoar, menurut laporan media lokal. Sedangkan seorang pria meninggal setelah dibawa ke rumah sakit dengan peluru di dadanya, kata seorang dokter yang meminta untuk tidak disebutkan namanya seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (1/3/2021).

"Polisi dan pasukan militer telah menghadapi demonstrasi damai dengan menggunakan kekuatan yang mematikan dan kekuatan yang setengan mematikan yang telah menyebabkan sedikitnya 18 orang tewas dan lebih dari 30 luka-luka," menurut laporan PBB berdasarkan sumber terpercaya.

Kematian dilaporkan terjadi akibat peluru tajam yang ditembakkan ke kerumunan di Yangon, Dawei, Mandalay, Myeik, Bago dan Pokokku. Gas air mata juga dilaporkan digunakan di berbagai lokasi serta granat flash-bang dan setrum.

Di antara yang tewas adalah tiga orang di Dawei di selatan, kata politisi Kyaw Min Htike.

Outlet media Myanmar Now melaporkan dua orang tewas dalam protes di kota kedua Mandalay. Pasukan keamanan menembak lagi pada hari itu dan seorang wanita tewas, kata warga Mandalay Sai Tun.

"Tim medis memeriksanya dan memastikan dia meninggal dunia. Dia ditembak di kepala," kata Sai Tun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper